Kumpulan Puisi Tentang Hujan Turun Paling Indah Dan Terbaru
Puisi Tentang Hujan | Pada kesempatan kali ini saya akan kembali berbagi pada teman-teman semua mengenai puisi tentang hujan. Puisi hujan terkadang mampu mewakili perasaan gundah yang kita rasakan. Betapa sedihnya ketika kita sedang melaksanakan beberapa tugas yang itu mengharuskan kita terjun ke lapangan dan outdoor. Ketika hujan melanda maka bisa di pastikan tugas itu akan terganggu dan terbenkalai. Tapi hendak bagaimana lagi, karena itu adalah kehendak dari sang maha pencipta. Hujan itu membawa sejuta berkah, namun bisa juga membawa bencana sebagai pesan peringatan dari tuhan sang pencipta. Oleh karena itu sangat disayangkan jika kita merasa kecewa dengan turunya hujan.
Berkaitan dengan tema postingan kali ini yaitu puisi hujan, maka saya akan sedikit menjelaskan beberapa alternatif puisi dengan bertemakan hujan. Puisi tentang hujan disini bisa juga digunakan sebagai bahasa kiasan untuk menggambarkan kemurungan atau kesedihan seseorang. Namun pada umumnya senja dan hujan itu sering digunakan sebagai salah satu bahasa kiasan tentang kesedihan. Namun bisa juga disini puisi hujan memang menceritakan sebuah kisah yang berkaitan dengan cuaca disekeliling yang memang sedang hujan atau badai.
Puisi hujan kali ini saya bagikan beberapa puisi yang mewakili beberapa penjelasan yang sudah saya tuliskan di atas. Dan mungkin puisinya yang saya share juga tidak hanya puisi yang bertemakan hujan ada juga beberapa puisi lain sebagai selingan. Oke karena saya rasa cukup penjeleasan dari saya tentang puisi hujan maka sobat bisa langsung nikmati puisinya dibawah ini.
Kumpulan Puisi Tentang Hujan Romantis
Katakan Pada Hujan
Rasa ini begitu mistis
Bagai bayangan rembulan
Sebening bergoyang
Ritmis
Terbelak mata memandang pucat
Celoteh berangin, parau
Kerutkan pelepah
Retak
Sesaat lagi ‘kan senja
Katakan pada hujan
Bukan rayuan
Semoga
Puisi By : Bambang Priatna
HUJAN
Senja
Tanpa warna
Hanya mendung kelabu
Seakan langit sedang berduka
Petir
Memekak telinga
Disertai gemuruh gaduh
Rona jingga tertutup jelaga
Puisi By : Arya ’17
HUJAN
Hangat
Tak bermentari
Dingin tak bersalju
Pada musim yang berlalu
Hujan
Waktunya menyapa
Sampai pada masanya
Musim yang telah datang
Karya : Altar Cinta / hadi
Jakarta, 01 Pebruari 2017
Malam menapakkan hujan kesunyian
Sayup-sayup rerintik mengerang
Petir memerah
Hujam!
Nada kelam napas bersenandung
Hiruk canda menjauh
Lebih jauh
Dijauhkan
Rindu bergelantung antara hening
Mencekam jerat-jerat Nala
Beradu kebisingan
Memuakkan
Kala Sukma memendam tanya
Akankah kumala singgah?
Menghangat cinta
Bertika
Sauh lusuh tak berlabuh
Menanti kasih terbasuh
Nyata bersentuh
Terengkuh
Agung Wig Patidusa
Semarang 25-2-2017
KERINDUANKU
Malam ini aku merindukanmu
Seperti rerumpun rumput
Nantikan hujan
Membasah
Bagai kehausan tengah sahara
Terkapar pula kerinduanku
Mengharap kasih
Darimu
Sayang
Datanglah padaku
Meski hanya sekejap
Cukuplah sebagai pelepas rinduku
Bagiku
Hanya dirimu
Yang mampu melenakanku
Ciptakan damai menyejuk jiwaku
IBENK CAMPRET
#Puisi_Patidusa_IbenkC
Tolong ambilkan saputangan putih
Itu pemberianmu dulu
Saatku terbasah
Bersamamu
Kauusapkan kening mengayun lembut
Kuhanya terpejam menikmati
Seraya bayi
Tersayang
Dalam kobaran lentera kecil
Rintik masih terdengar
Malam terbuai
Kehangatan
Namun kini, hujan memelas
Tiada pengusap, rindu
Hanya helaan
Berkaca
Patidusa – BP 19 Februari 2017
Bambang Priatna
EMBUN JATUH DI LAMOMEA
Fajar gelepar setelah malam
Usai hujan menghujam
Brigjend Katamso
Mengaso
Portal
Keringat nakal
Telanjang beku membinal
Celaka. Pos tertawa membrutal
Genderang mengerang tiga kali
Sial. Nyamur menghambur
Melingsir berkali-kali
Kumelacur
Kuning
Bawah lampu
Teriakan sepi kelening
Serulah panggilan hening beku
Embun jatuh di Lamomea
Memenjara jiwa anoa
Bungkam makian
Seruan-seruan
Gerbang
Terkubur sunyi
Pekat senyap menerjang
Lamomea terdiam dan sembunyi
IBNU NAFISAH
Kendari, 18 Februari 2017
Kerinduanku
Merangkum gugusan jemari hari
Memutar kenangan lalu
Membakar rindu
Padamu
Dengarlah
Angin bernyanyi
Membawa rindu untukmu
Yang membeku membiru batu
Mungkin rembulan terlalu sunyi
Tuk kabarkan kerinduanku
Terhalang hujan
Memanjang
Dingin
Berselimut sunyi
Menunggu kabar tentangmu
Bahagiakah atau sengsara, entahlah
Ibenk Campret
Cirebon, 16022017
Patidusa_edisi_perdana
MAMA
Mamaku
Seonggok tanah
Darinya batang bertumbuh
Berdaun berbiji lalu berbunga
Sebagian hidupnya hitam berbatu
Kerikil tajam memenuhi
Patera merandu
Menggelayuti
Wajahnya
Berukir makna
Tempahan musim cuaca
Guratan kemarau hujan mendera
Ketika banjir datang meradang
Luka resah menghadang
Mengikis tangis
Meringis
Panas
Rekah memecah
Kering ronta mengganas
Melukai kadang rontok mendesah
Dipeluknya pohon rindu cintanya
Menidurkan seraya merayu
Membelai menyusu
Mendekapnya
Inangku
Selahan butala
Rahimnya terlahir aku
Sepohon ranting asa buana
IBNU NAFISAH
Kendari, 29 Januari 2017
Berikut di atas tadi adalah beberapa kumpulan puisi tentang hujan seperti yang sudah saya janjikan di atas tadi. Dan semoga kalian semua suka dengan puisi-puisi nya. Jangan lupa share kalo merasa puisi-puisi di atas bisa bermanfaat untuk anda. Sekian dulu dari saya, kita lanjutkan pada postingan yang berikutnya dengan tema puisi yang berbeda. Semoga terhibur..!!!!