Puisi pendek untuk ibu | Puisi Dan Kata Bijak
Puisi pendek untuk ibu. Ibu adalah seorang perempuan yang mulia dialah yang melahirkan kita sehingga kita sebagai anak bisa hadir kedunia ini, dan dapat seperti sekarang ini, tanpa jasa seorang perempuan yang menyandang nama sebagai ibu, kita tak akan bisa tumbuh dan hidup seperti ini. Maka sudah sepatutnya kita sebagai anak, sangat pantas dan tak berlebihan jika selalu mengatakan terima kasih ibu.
Seorang anak yang menyayangi ibunya berbagai hal dia lakukan untuk menyenangkan ibu, tidak hanya dengan berupa materi saja, hal hal yang kecil pun yang menyentuh hati ibu, atau menyenangkan hatinya dapat di lukkan, sebagai penghargaan kasihnya sayang terhadap ibu, seperti menulis puisi yang bertema tentang puisi ibu, ini merupakan bentuk kasih sayang seorang anak untuk ibu.
Sebagaimana diketahui jasa ibu terhadap kita sebagai anak tak akan pernah lekang oleh waktu tak akan pernah hilang di telan masa, walaupun apapun yang terjadi jasa jasa ibu dalam kehidupan kita tetap akan selalu abadi dalam kehidupan yang kita jalani, maka patut di renungkan arti kehadiran ibu bagai kita, bagaimana ibu membesarkan kita sehingga dapat menjadi seperti sekarang ini.
Sayangilah ibu karena ibu adalah ibu, Tuhan kedua bagi kita, sebagaimana pepatah mengatakan surga di telapak kaki ibu, maka jagalah selalu hubungan silaturahmi dengan ibu jangan sampai terputus, jangan sampai perilaku dan perbuatan kita menyakiti perasaan ibu, sehingga ibu bersedih lalu terputus hubungan dengan ibu.
Mungkin begitlah sekilas tentang ibu, berkaitan dengan kata tentang ibu, di bawah ini enam puisi pendek untuk ibu, sebagai ungkapan kepada ibu tersayang kita, adapun maisng masing judul puisinya antara lain.
- Puisi bangunkan aku
- Puisi Ayah dan Ibu
- Puisi Ibu
- Puisi pesan Ibu
- Puisi Ibu II
- Puisi air mata penyesalan
Bagaimana cerita dan makna dari keenam puisi pendek untuk ibu atau puisi pendek tentang ibu, sebagai penghormatan kita kepada ibu atas jasa jasa ibu sehingga dapat kita tumbuh dan berkembang seperti sekarang ini, untuk selengkapnya disimak saja berikut ini puisi ibu tercinta.
Bangunkan Aku
Bhanu Arsyadisyo
Saat ayahku tiada
Kuurungkan semua cita-cita
Saat ibuku pergi entah kemana
Kupupuskan harapan yg ada dikepala
Mungkin ini sudah nasibku
Tapi aku harus bangkit demi adikku
Pundak ini terasa sakit dan lusu
Tapi jangan pupuskan semangatku
Semangat meraih mimpi
Untuk adik tercintaku ini
Bangunkan aku
untuk merubah takdirku
Ayah dan ibu
Adek Restu
Ayah keringatmu tak bisa kubayar dengan materi
Ibu air susʋmu tak bisa kubayar dengan isi dunia
Aku anakmu hanya bisa menaruh beban dan masalah di pundakmu
Hanya doa yang bisa kupanjatkan untukmu wahai ayah dan ibu
IBU
Bhanu Arsyadisyo
Tertulis disecarik kertas yg lusu
Setetes tinta mengingatkan ibu
Yang dahulu telah membesarkanku
Penuh keringat serta badan yg lusu
Dipundakmu penuh harapan
Meski tak perduli kulit tersayat duri
Darah mengalir memberi senyuman
Mengharapkan indahnya sinar mentari
Angin malam yg terasa dingin
Engkau menengadah dan bersujud
Untuk suatu keinginan
Sebuah titik kebahagiaan
Brebes, Bhanu Arsyadisyo 2017
IBU
Anggana Raras
Insan lembut penuh cinta
Tak lelah mengasihi
Tanpa balasan
Ikhlas
Sentuhan hangat lewat doa
Melantunkan kasih sayang
Tiada jeda
Melafadzkan
Selalu ada untuk mendoakan
Suka ataupun duka
Mulia hatinya
Ibu
Cilacap, 06 April 2017
Pesan ibu
Adek Dona
Kutatap wajahmu dengan tatapan sayang,
Kubelai rambutmu dengan kasih,
Kubahagia memilikimu,
Dan kupinta padamu,
Lindungi aku saat kurenta,
Mandikan aku saat kutiada,
Doakan aku agar diterima disisi yang kuasa,
Hanya itu pesan ibu untuk anak-anakku
Air mata penyesalan
Aldian Surya Putra
Keringat yang telah bercucuran karna lelah
Membasahi sebuah jalan kehidupan
Yang terlambaikan rasa kesengsaraan
Mata yang menatap gundah..
Tak pernah aku hiraukan
Karna mataku tertutup oleh besarnya dunia
Kaki yang telah memar karna kerasnya jalanan
Menjadikan mata berlinang air kehidupan
Namun hal itu tak pernah membuat diriku mau
Memeluk tubuh kurusnya dengan penuh kasih dan sayang
Namun Disaat dunia telah mengambilanya kembali
Hanya air mata sebagi tanda penyesalan..
Ibu jika waktu memberiku ijinku mengulang kembali masa
Maka aku akan membalikkan yang kini telah terjadi
———————
Demikianlah puisi pendek untuk ibu. sebagai ungkapan sayang dan cinta kita kepada ibu, yang telah membesarkan kita, dan menyayangi melebihi rasa sayang pada dirinya sendiri. Simak/baca juga puisi ayah dan ibu yang lain di blog ini, semoga puisi ibu singkat diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.