SAJAK HUJAN | Puisi Dan Kata Bijak

Puisi dan kata bijak. Sajak hujan. Hujan adalah salah satu peristiwa alam sebagaimana di ketahui pengertina hujan adalah Hujan adalah peristiwa turunnya butir air dari langit ke permukaan bumi, Hujan juga artinya siklus air di bumi. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer yang tebal agar dapat menemui suhu diatas titik leleh es di dekat serta di atas permukaan Bumi.

Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yg cukup berat untuk jatuh dan umumnya tiba di daratan. musim hujan merupakan masa dalam suatu tahun yg terjadi selama satu atau beberapa bulan ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.

Sajak hujan, satu dari dua puisi hujan di dikesempatan ini, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Sajak hujan
  2. sajak hujan dan tembʌkau
  3. Puisi katakanlah sesuatu
  4. puisi hujan pada bulan itu

Salah satu penggalan bait dariketiga puisi tersebut, “terbakar bara merah membara, Putih asapnya gontai dihembus angin yang gulana Lewat sajak ‘ku ungkap kenikmatan tiada dua”. Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisinya di bawah ini.

Sajak Hujan
Karya: Satria Panji Elfalah

Derai hujan jatuh tak terbilang
Di ujung tanggalnya hari yang menghilang
‘Ku tangkup bulirnya sembari menerawang
Senyummu kala kau pendam rindu yang menjelang

Rintik hujan belum jua padam
Tak terasa bulirnya menjadi kolam
Lindap sesumbar burung malam
Hilang bersama umpatan katak yang tenggelam

Gravitasi menarik bulir hujan
Basah kuyup tubuh ini namun beranjak pun enggan
Angkat sauh simponi padang ilalang tak bertuan
Hitam pekat merambati tiap jengkal bumi perlahan

Langit tua seolah merasakan irisan hati
Kala bersajak untuknya yang hatinya ‘ku tambati
Tuk bersua dalam ikatan senja yang meniti
Tuk bersenda gurau di perjumpaan nanti

Lintang pukam ‘ku berlari menembus ilalang
Menuju titik senyummu yang benderang
Kesunyian ini kontras dengan denyut nadiku yang bak genderang
Ditabuh asmara dan kerinduan yang meradang

Hingga nanti
Sampai nanti
Kau ‘kan ku nanti
Hingga mati

Serang, 17 Juni 2016.

Sajak Hujan dan T-e-m-b-a-k-a-u
Karya: Satria Panji Elfalah

Hujan masih juga membasahi dedaunan ..
Tiada henti bersahutan ..
Sejak lembayung masih di awan ..
Hingga kini kala sahur di meja makan ..

Sejuk terasa menyelimuti tiap pori raga ..
Yang semalam dipeluk peraduan nyata ..
Yang semalam dimabʋk mimpi maya ..
Kini duduk terjaga ..

‘Ku nikmati tiga lint!ng tembʌkau nusantara ..
Setelah santap sahur tentunya ..
Kepulan asapnya mengawang di angkasa ..
Tinggalkan sejumput abu bersama aroma yang tercipta ..

Tembʌkauku terbakar bara merah membara ..
Putih asapnya gontai dihembus angin yang gulana ..
Lewat sajak ‘ku ungkap kenikmatan tiada dua ..
Ah, tᥱmbakau Indonesia

Serang, 18 Juni 2016.

Katakanlah Sesuatu
Karya: Satria Panji Elfalah

Bahteramu berlabuh, harus menyebrang lautan sendiri ..
Hatiku kelu sekelu batu ..
Harapan palsu yang telah kau buat ..
Lindap bersama abu kala bumi berguncang ..

Sekian lama aku membayangkan kita menyanyi di Roma ..
Tapi kau masih saja belum kembali ..
Aku telah menantimu sekian lama ..
Tapi kau tak pernah menyelesaikan lagu itu

Katakanlah sesuatu ..
Aku takkan menahan sesuatumu ..
Haruskah ‘ku mati dalam bisu ..
Dengan semua lagu yang telah ku nyanyikan ..

Tapi hari menjadi bulan dalam gulanaku ..
Ini bukanlah yang telah kau janjikan padaku ..
Haruskah ‘ku biarkanmu pergi dari makamku ..
Atau mencari harapan yang tersisa ..

Katakanlah sesuatu ..
Aku tidak akan pernah menahanmu tuk bernyanyi ..
Membanggakan suratmu di bibirku ..
Di saat terakhir dari peganganku ..

Serang, 9 Juni 2016

Hujan Pada Bulan Itu

sebelumnya, dan sebelummu
sebelum diwajibkan
hujan itu turun dengan rintiknya
dikenangnya bunga itu sebelum berbatang

lalu hujan turun lagi
hingga dipenghujun bulan
seperti syariat
dan bunga-bunga itu basah
seperti setaman

setelahnya, juga bulan asyura
dan turunnya hujan, pada bulan itu
serupa sungai dan kanal
pundak dan tepukan

ADB
tarakan 080616
————–

Demikianlah Sajak hujan. baca juga puisi yang lain karya Satria Panji Elfalah yang ada di blog ini Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik… Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.