Kumpulan Puisi Kematian Dan Puisi Islami Terbaru, Sangat Menyentuh

Puisi Kematian | Sobat kematian bukanlah hal yang bisa kita hindari melainkan suatu hal yang memang harus kita hadapi, oleh karena itu kita harus persiapkan diri kita untuk menghadapi kematian. Jika berbicara masalah kematian mungkin ini akan terasa begitu menyeramkan karena memang image kematian itu menyeramkan. Sobat segera siapkan diri anda untuk menghadapi yang namanya kematian dengan cara banyak-banyak beribadah pada allah. Agar ketika kita menghadapi kematian kita di golongkan kedalam orang yang mati syahid, yaitu sebuah kematian yang baik dan berada pada jalan allah.

Kumpulan Puisi Kematian Dan Puisi Islami Terbaru, Sangat Menyentuh

Saya tak menyangka ternyata kematian juga bisa menginspirasi orang untuk membuat sebuah puisi, yang saat ini saya sebut sebagai puisi kematian. Mengapa puisi kematian ini bisa terbentuk, karena ketika seseorang membayangkan akan hari sakaratul maut maka pada saat itu juga hati anda akan seperti di iris. Karena sobat pasti akan merasakan bahwa kematian itu terasa amat cepat. Pada saat suasana hati yang terbawa larut dalam kesedihan maka biasanya akan menurunkan sebuah ide untuk membentuk sesuatu yang berkaitan dengan perasaan yang ia alami saat ini.

Sahabat pada dasarnya asalkan kita bisa berfikir jernih maka sobat akan selalu memunculkan ide-ide untuk mengembangkan kreatifitas sobat. Sebagai contoh ketiak orang merasa dirinya larut dalam kesedihan, kemudian dia hanya diam saja dan pasrah tanpa pernah mencoba untuk bangkit maka dia tidak akan dapat apa-apa. Tapi ketika ia sedih ia berfikir jernih dengan dalam kesedihanya ia mencoba untuk membuat sebuah karya yang bisa di nikmati oleh orang laing maka bisa terbentuklah puisi kesedihan, puisi kematian dan lain sebagainya.

Jadi sobat kesimpulanya adalah jangan pernah sobat mencoba untuk berhenti di situ saja, coba bangkit dan berfikir jernih meski dalam keterpurukan. Sebagai contoh dari mana terciptanya puisi kematian ini tadi yang mana dalam keadaan sedih yang terlarut dalam dirinya karena mungkin melihat orang yang ia sayangi telah menemui kematian, ia mencoba menciptakan sebuah puisi kematian. Oke sobat karena puisinya sudah saya siapkan silahkan sobat simak puisinya dan selamat menikmati. Berikut adalah puisi kematian .


TANAH

Kembali

Tempat tergali

Pun kan pergi

Menemui cintanya di hati

Bila nanti tiba waktu

Ajal sebagai penentu

Kita bercakap

Berdekap

Tubuhmu

Timbuni rubuhku

Peluk berpagut desak

Akhiri jeritan dunia sesak

Ruang kosong tak isi

Hadirmu, diri mengisi

Menyatu padu

Beradu

Bertunas

Kan menetas

Kisah jadi asmara

Bumi serapat tanah menyapa

Puisi by : Ibnu Nafisah

DI HARI KEMATIAN

Kau datang berwajah kelam

Menemani hari terakhir

Mendung hitam

Terukir

Keluarga, Harta ; aku meramal

Mereka pasti pergi

Tinggal amal

Sendiri

Ketika ruh hendak lepas

Pun jiwa terbebas

Jasad kebas

Lemas

Tak ingin cacian tangismu

Bersatu gerimis mengiris

Tersedu mengadu

Pilu

Berlalulah dengan hati ikhlas

Hingga waktu berjalan

Kita lupakan

Kenangan

Puisi by : Ibnu Nafisah

TITISAN KEGELAPAN

Tertunduk wajah malu

Hasrat memaki nafsu tersaji

Melumat sunyi hampa hati

Bercumbu dengan tanah bumi 

Coba menelisik jalan mati

Di mana pencabut nyawa sembunyi

Sasar logika dalam tipu maya fana 

Dalam rimba belantara hitam

Sukma merayu mesra

Berharap suci menghampiri

Singkirkan titik noda

Berkarat dan melumut

Kesombongan pula keangkuhan diri

Nikmat berebah

Jasad berlumur darah

Busuk nanah tercurah

Membakar asa nan punah

Siksa mendera 

Di bawah naungan dosa

Puisi by : N/A

DIUJUNG KEMATIAN

Wahai para penghuni bumi alam seisinya 

Yang punya hati ,rasa akal dan pikiran 

Wahai para petinggi yang punya jabatan dan tahta 

Sadar,sadar dan sadar

Karena bumi dan alam kian rapuh seperti tulang dan kayu yang keropos

Wahai para pemilik dosa yang melimpah bersujudlah pada tuhan 

Wahai para pemilik harta 

Kekayaanmu tak dibawa mati 

Wahai para manusia yang sombong dan pemarah

Sadarlah karena surga tak bisa ditebus dengan amarahmu ,

Karena surga tak bisa ditebus dengan hartamu 

Nyawa ,harta hanya titipan 

Ingat dan sadar semua akan mati 

Semua musnah

Puisi by : Ardan Wibowo

SELAMAT DATANG KEMATIAN 

Hallo manusia angkuh 

Hallo manusia sombong 

Ajal akan menjemputmu 

Neraka menantimu 

Kain kafan pembalutmu 

Cinta alam kuburmu 

Kranda kereta mewahmu 

Bunga warna warni penghias kuburmu 

Puisi by : Ardan Wibowo

TRAGEDI

Lihatlah di ujung metromini

Maut menancapkan kukukukunya

Pada seorang ibu dan anaknya

Tanpa isyarat maupun tanda

Darah mengucur berserak

Bayangkan!

Gemeretak Tulangtulang retak

Otakotak berhamburan

Di jalan debu bercampur darah

Langit mendung berkabung

Burungburung nazar tertawa renyah

Tangis keluarga pecah

Sekejam itukah kematian

Tidak melihat tua atau muda

Tanpa belas kasihan

Kematian menjemputnya

“Tidakkah engkau iba wahai nahkoda?”

“Mungkin tidak, sebab ibaku ada di ujung lembaran kertas.” Jawab nahkoda.

Ah…

“engkau sungguh bedebah!” Gumamku

“Kau tukar kematian dengan lembarlembar kertas.” Kataku

Akan aku pintakan

Engkau saja yang tergeletak di sana

Digilas rodaroda keserakahan

Sebagai gantinya

Puisi by : Wildan Alfath

MABUK BERKUNANG

ketika aku jadi seorang perempuan tak jarang 

berjingkrak mensyukuri kematian lelakiku 

di panggung mimpi inilah aku mulai mabuk

saat mata berkunang-kunang

dengan perlahan kulucuti beha dan dasterku

biar dada ini kembali berbulu

Puisi by : N/A

JALAN TAUBAT

Baru setengah perjalanan dimulai 

Ada rasa

Antara dua langkah dunia 

Satu menuju tempat terindah

Dua menuju kematian 

Dan, diriku terperangkap diantaranya.

Puisi by : Ronny

SHOLAWAT DAN SALAM

Alunan nada islami

lagu sholawat yang

selalu ku nanti

mendendangkannya tak akan

bosan

usia tua dan muda tak mengapa Qolbu menjadi tentram

bila mendengarkannya

tetap yang ku gemari

walau ada yang lain

apapun situasinya

sholawat tetap terucap

Hati rindu bila

tak bersamanya

Indah syair – syairnya

dunia mengenalinya

album terbaru selalu di tunggu

hati penggemarnya

Puisi by : Maulia

DI WAKTU SUBUH

kita berdua saja, tafakur dan bermunajat

lirih kujadikan irama untuk mengimamimu

ayat-ayat bersenandung dengan indah

mengalun leburkan beku

embun semalam kita teteskan di pagi ini

tulusnya pinta dengan wujud yang suci

kita terisak dalam buta

meminta cerah kepada-Nya

sebelum ufuk memecah beku

engkau rengkuh tanganku

kita terharu di keheningan

Puisi by : Indra

Sobat puisi-puisi di atas ini merupakan Kumpulan Puisi Kematian Dan Puisi Islami Terbaru, Sangat Menyentuh yang sudah saya janjikan pada judul di atas. Semoga puisinya bisa menghibur sobat dan semoga puisi ini bisa bermanfaat untuk orang-orang yang membacanya. Sekian dulu puisi kematian untuk hari ini, jumpa lagi pada postingan yang berikutnya akhir kata wassallam.