Kumpulan Puisi Pelangi Yang Sangat Indah Sekali



Puisi Pelangi – Pelangi yang juga bisa disebut dengan bianglala adalah gejala optik dan meteorologi yang berupa cahaya warna-warni saling sejajar. Cahaya warna-warni sejajar itu akan tampak di langit atau medium lainnya. Bentuk pelangi di langit akan tampak seperti busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Atau untuk lebih mudahnya kita juga bisa menjumpai pelangi pada sekitaran air terjun. Karena Pelangi memang berasal dari hasil pembisan cahaya dari percikan air. Pelangi akan tampak sangat jelas ketika saat itu matahari sedang terik, karena pembiasan cahaya yang di hasilkan akan semakin kuat.

Kumpulan Puisi Pelangi Yang Sangat Indah Sekali

Berkaitan dengan pelangi, pelangi juga merupakan salah satu fenomena alam karya sang kuasa yang sering di jadikan inspirasi untuk membuat sebuah karya puisi. Puisi tentang pelangi sering kali kita jumpai pada puisi yang bercerita tentang cinta. Tapi yang jelas adalah biasanya pelangi akan hadir dengan puisi yang menceritakan sebuah keindahan. Karena dari sosok puisi sendiri memang indah menawan ketika di pandang oleh mata. Yang paling sering saya jumpai adalah puisi pelangi di gunakan untuk menggambarkan sebuah suasana hati yang gembira/bahagia. Memang sangat tepat jika pelangi ini di jadikan salah satu icon untuk menggambarkan sebuah keceriaan.

Warna-warni pelangi memang membuat setiap orang yang melihatnya terasa takjub dan bahagia. Oleh karena itu puisi tentang pelangi sangat cocok untuk menggambarkan kebahagiaan seseorang. Dan seperti bisasa kawan, puisi pelangi kali ini akan saya sajikan beberapa puisi tidak hanya satu. Semoga sobat semua suka dengan puisi-puisi yang akan saya share pada kali ini. Oke tak usah banyak basa-basi…! Berikut ini adalah kumpulan puisi tentang pelangi yang saya jadikan satu untuk sobat semua. Selamat membaca dan semoga terhibur dangan puisi-puisi puisi pelangi kali ini.

Kumpulan Puisi Pelangi Yang Sangat Indah Sekali 

REMBULAN BERTEPI PELANGI

rinduku

mulai bergemuruh

terhentak tidak sabar

menuai kata dalam soneta

goresan satu garis terhenti

mana huruf ternanti?

raib hilangkah?

entahlah!

sayangku

berkelebat bayang

waduh senyum manismu

mengusik tiada dapat dihenti

mulai menulis berteman bayang

kenangan lama tertuah 

bercokol erat

kangen

jinggaku

semangat hari

meskipun tanpa pelangi

kamu tetaplah penuhi warni

kuingin kamu hadir kembali

rembulan menjadi saksi

rembulan berpelangi

kasihku

Puisi Oleh : Netty tanjung

Bekasi, 1203’17

PELANGI DI MATAMU 

Lihat pelangi bola matamu 

Gadis yang cantik 

Beraneka rasa

Hatiku

Senyumu

Sesegar bunga 

Cahaya keemasan surya 

Siang malam terbayang juga

Dinda, cinta yang terpatri

Selalu terasa hangat 

Merekat erat 

Menyatu

Tolong 

Ayah ibu 

Gadis bernama Nunung 

Satukanlah tulang iga kami

Puisi Oleh : Tukul Bersemi 

Genre: Patidusa 24 Karat

Bantul, 16.02.2017

SOMEWHERE OVER THE RAINBOW

(Suatu Tempat Di Atas Pelangi)

Bianglala

Langit angkasa 

Terlukis indah cakrawala

Membiru warna raya perkasa

Suatu tempat antah berantah

Burung riang beterbangan

Menembus entah

Gerangan

Silampukau

Mimpi menjangkau

Menyanyikan Nina Bobo

Hingga terlelap bagai tambo

Suatu tempat atas pelangi

Di antara mimpi-mimpi

Penuh ilusi

Fantasi

Melayang

Melintas berurung

Kepak sayap merentang

Di atas pelangi mengarung

Kelak aku akan berdoa

Pada bintang jatuh

Tentang dunia

Jauh

Puisi Oleh : IBNU NAFISAH

Kendari, 11 Februari 2017

PELANGI SEUSAI HUJAN

Terpikat

Tipu muslihat

Lewati hening tersesat

Pagi beranjak mencatat hikayat

Mengecup bara dalam genggaman

Terkapar di persinggahan

Tanpa naungan

Sendirian

Merintih

Menahan perih

Jiwa nan ringkih

Susuri waktu langkah tertatih

Jalan panjang jalan bimbang

Jauh dari terawang

Serupa kenang

Terpancang

Harapan

Ukir senyuman

Lepaskan segala angan

Bangkit bersama setitik keyakinan

Berpusat di palung jiwa

Lukis indahnya bianglala

Selepas prahara

Bahagia

Puisi Oleh : Rintanalinie Girinata Primanique

Format : Patidusa Bias

Tema : Hijrah

Jkt, 31 Desember 2016

SENANDUNG RINDU

Ada pelangi sepeninggal hujan

Lariknya tujuh warna

Melengkung indah di cakrawala

Menghias birunya langit

Hati bersenandung syahdu

Kala gundah berganti riang

Bagai kuncup bunga yang mekar

Dalam belaian purnama yang bersinar

Telah tertepis sudah resah yang mengurung raga

Luka hati kini pun mengering

Ketika rasa itu datang bertandang

Dan mampu menjadi tempat tuk bersandar

Akan kusulam kembali rajutan cinta yang terkoyak

Bersama kasih yang luluhkan jiwa

Biar cerita lalu kukubur 

Bersama kepingan cinta yang hancur

Kusenandungkan kidung rindu untukmu

Disunyi yang mendekap jiwa

Puisi Oleh : Ismi Sofia Ananda

Jakarta, 15/03/2017

TERUNTUK WANITA HUJANKU 

Senja tenggelam di langit barat ..

Kini si juwita malam bertakhta di antara jutaan binar intan permata di permadani hitam ..

Kedua bibirku tengah dipagut mesra oleh Mona dan Nyi Iteung ..

Mereka seolah enggan membiarkan otak ini terlarut dalam kepulan bayang-bayang wanita hujanku ..

Mereka seolah enggan menggadaikan angan ini tentang wanita hujanku ..

Disini, aku bersajak ..

Bernapaskan senja yang sudah terlarut bersama si juwita malam ..

Menggamit segala asa yang kutuang padamu, wanita hujanku ..

Sejenak bertakhta dalam pandangan mata ..

Selamanya bersemayam dalam jiwa ..

Sesaat terdiam dalam helaan senja ..

Selamanya bertakhta dalam hembusan surga ..

Malam kian larut ..

Tarian selendang Nyi Iteung semakin menggodaku ..

Menendang-nendang indera penciumanku dengan aromanya yang syahdu ..

Namun, yang aku nikmati bukan tariannya ..

Bukan juga kemolekannya ..

Bukan pula aromanya ..

Melainkan kerinduan yang tertanam di ladang senja ..

Yang kau tuang bersama binar matamu ..

Yang kau sinari dengan pelangi di kedua bibirmu ..

Yang kusirami dengan air mata rindu ..

Yang kusemai dengan sajak jelaga ..

Adakah di pelupuk matamu tergenang sajakku yang kau bajak dengan tutur lembut tingkah lakumu ..

Adakah di kerlingan matamu terbias rinduku yang kau manjakan dengan sapaan hangatmu kala mentari belum berdiri ..

Akankah kita bersua di padang ilalang lagi? 

Tempatku bersimpuh dalam nadi yang usang ..

Atau, akankah kita bercengkrama di tepian telaga hitam?

Tempatku berjudi dengan pekatnya rindu di tengah malam yang hitam ..

Puisi Oleh : Satria Panji Elfalah

Serang, 8 Januari 2017.

HUJAN

Hujan

Rintik tetesan

Basah lekuk bumi

Menari dedaunan disapa rindu

Kilat petir sahutan guruh

Mendung menggantung langit

Pelangi indah

Lembayung

Tangisan

Duka melekat

Gelisah waktu pekat

Rindu sapa bongkahan tanah

Puisi Oleh : Suyatri

Ujungbatu, 1 November 2016

PENANTIAN

Rumah ini sunyi nda

Hening berselimut duka

Senyap menyayat

Hati

Murung bintang dan pelangi

Memendam rindu mendalam

Belai lentik

Jemarimu

Bangun nda lihat kami

Menyentuhi penjuru ragamu

Lewat senandung

Doa

Berserak sampah menari riang

Wajib bakti memungut

Bergegaslah bangun

Mengabdi

kami tetap di sini

Menggenggam berjuta harap

Penantian terdalam

Hadirmu

Puisi Oleh : Mas Paijo

Setelah membaca puisi pelangi di atas saya harap teman-teman semua suka dengan itu semua. Dan saya juga berharap teman-teman juga termotivasi untuk terus berkarya. Lebih baik gunakan kemampuan menulismu untuk berkarya dari pada untuk berkomentar tidak jelas di social media. Dan selanjuntya jangan lupa untuk sobat yang merasa bahwa puisi-puisi di atas bagus dan layak untuk di bagikan maka saya harap kalian semua bisa membagikan puisi-puisinya. Sekian dari saya untuk puisi pelangi kali ini semoga kalian suka. Akhir kata dari saya wassallamm….!!

Catatan Lainnya :

puisi berantai 7 orang, puisi tentang isi hati dalam laskar pelangi, lirik lagu korea yang bisa dijadikan puisi