Puisi Air Mata Ayah Dan Ibu

Puisi air mata ayah dan ibu. Ayah merupakan sesosok laki-laki yg patut di dikagumi sifat, perilaku, serta perbuatannya. ayah mempunyai tanggug jawab yg besar sebagi kepala keluarga dan kasih sayangnya tak perlu diragukan lagi.  Mungkin dalam perjalan hidup kita sebagai anak Ayah pernah marah ataupun memukul, akan tetapi percayalah bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk dari kasih sayangnya, sebab ayah berharap kita menjadi seseorang manusia yg tak mudah rapuh.

Ayah yg tak seperti ibu yang terkadanag air matanya menetes, ayah sosok yang tegar, berbeda dengan ibu sebgai perempauan yang terkadang rapuh mengahdapai sehiningga air mata ibu sering menetes dengan prilaku dan sikap anaknya, tapi percayalah bahwa air mata ayah dan ibu ketika melihat anaknya bersedih adalah air mata kasih sayang. bagi anak-anaknya.

Berkiatan dengan ayah dan ibu,  air mata ayah dan ibu hanya kombinasi dari dua puisi tentang orang tua kita di kesempatani ini adapaun masng masing judul puisinya antara lain.

  • Puisi ayah  dan ibu
  • Puisi tetesan air mata bunda
  • Puisi terguncang kenang

Salah satu penggalan bait dari kedua puisi orang tua kita.”  Kau sembunyikan letihmu,Derita siang dan malam menimpamu tak sedetikpun langkahmu untuk bisa memberi harapan baru bagiku”. Selanjutnya dari bait ini, di simak saja puisi ayah dan ibu di bawah ini.

Ayah dan Ibu 
Karya: Satria Panji Elfalah

Terpisah jarak yang membentang ..
Namun tetap beratapkan berjuta bintang ..
Teringat lenganmu yang kokoh bak sebuah batang ..
Namun hatimu bagaikan sutera yang dahagakan para pendatang ..

Percikan bara api penyemangat yang selalu kau lontarkan ..
Baik dalam doamu sepanjang malam maupun tindakan ..
Pandangan teduh kedua bola matamu yang menenangkan ..
Membuatku selalu ingin pulang dan tak ingin terpisahkan ..

Kau timang, kau manja dan kau sayang ..
Penuh cinta, kesabaran dan tawakal yang membayang ..
Kau besarkan ‘ku berjuta layang-layang ..
Warna warni mengapung indah bagai selendang mayang ..

Jika harta yang paling berharga tersimpan dalam gelapnya gua ..
Maka hartaku terpampang diantara kicau burung yang bersua ..
Jika harta yang paling berharga dipendam dalam tanah tua ..
Maka hartaku tersimpan rapih di atas nampan pualam milikmu berdua ..

Ayah ..
Terimakasih telah membesarkanku bersusah payah ..
Ibu ..
Terimakasih telah membesarkanku dengan kasihmu yang menggebu ..

Ayah, ibu ..
Anakmu berada di rantau jauh darimu ..
Tetapi semangatmu selau membuatku dekat denganmu ..
Ayah, ibu, I love you ..

Serang, 11 Juni 2016

TANGISAN AIR MATA BUNDA

Dalam senyummu kau sembunyikan letihmu
Derita siang dan malam menimpamu tak sedetikpun langkahmu untuk bisa memberi harapan bau bagiku

Seonnggok cacian selalu menghampirimu
Secerah hinaan tak perduli bagimu
Selalu kau teruskan langkah untuk masa depanku
Mencari harapan baru lagi untuk anakmu

Bukan setumpuk emas yang kau harapkan dalam kesuksesanku
Bukan galian uang yang kau minta dalam keberhasilanku
Bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku
Tapi,,
Keinginan hatimu membahagiakanku,,

Dan yang selalu kau berkata padaku
Aku menyayangimu sekarang dan waktu aku tak lagi bersamamu
Aku menyayangimu anakku dengan ketulusan hatiku.

‪#‎Gus_Dul‬
surabaya’ 12’juny’16

TERGUNCANG KENANG
Karya : Pebsan

Kalian cerdik dalam mendidik
Kalian pintar dalam berkelekar
Kalian padai dalam memindai
Kalian bijak dàlam bertindak
Kalian sabar urai kabar debar
Kalian cekatan urai kesulitàn
Kalian tabah urai masalah
Kalian tenang urai ketegangan

Kalian tegar hadapi gusar
Kalian gagah hadapi fitnah
Kalian anggun hadapi limbung
Kalian ceria hadapi nestapa

Kalian santun menuntun
Kalian senang menyayang
Kalian gembira bercerita
Kalian sahaja memanja
Kalian sungguh merengkuh
Kalian rapuh takmau mengeluh

Bapak . . . . . Ibu . . . . . .
maafkan anakmu yang tak mampu membahagiakan, sedang Kalian cepat berpulang.
Ya Alla ampunilah dosa dosa Ibu Bapakku tambahkanlah rahmat nikmat-Mu, kasihi sayangi Mereka, seperti Mereka mengasihi menyayangiku diwaktu kecil dan tempatkan Mereka ditempat paling nikmat disisi-Mu, amin.

12 Juni 2016
———-

Demikinalah puisi air mata ayah dan ibu. Baca juga puisi Ayah dan ibu yang lain yang ada di blog ini, Semoga puisi ibu dan ayah di atas dapat menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik… Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi ayah dan ibu. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.

Catatan Lainnya :

contoh syair ibu bersajak aaaa