Puisi Campuran Dengan Tema Cinta Yang Kelam

Dan sobat mulai dari sekarang kemungkinan konten puisi yang akan saya post akan lebih sedikit di bandingkan yang kemarin. Karena kemarin itu terlalu banyak dan bisa menghambat loyalitas dalam postingan saya. Mendingan saya kasih konten puisi yang agak sedikit tapi sobat bisa menikmatinya setiap hari. Sobat berkenaan dengan tema kali ini, pernahkah sobat merasakan sebuah gelora cinta yang menderita. Entah itu karena di duakan maupun hal lain. Saya pernah merasakan sobat merasakan sakitnya cinta terpendam dan si doi tiba-tiba di ambil orang. 

Mungkin karena memang saya yang kurang jentelmen sobat tapi ya inilah jalan hidupku. Di berikan sebuah pelajran agar aku menjadi orang yang lebih jentelmen. Dan ku anggap semua itu adalah sebuah pelajaran berharga dalam hidup untuk lebih bisa memanfaatkan kesempatan dan tak pernah takut mengungkapkan perasaan. Oke sobat langsung saja berikut adalah puisi campuran dengan tema cinta, silahkan di simak. 

SEMESTA ALAM PESONA AKSARA

Peran logika adalah nyata

Terlepas kasat mata

Adalah rahasia-Nya

Semesta

Alam

Syarat ilham

Kidung sunyi malam

Momok misteri penuh cekam

Lukisan indah tanpa pena

Gambar nyata tertata

Samar lena

Pesona

Aksara 

Berjuta makna

Kaji dalamnya rasa

Segala puji hanya milik-Nya

Puisi By :  Byan Liebe

Bdg, 07-05-16

PUJAAN HATI

Terik mentari membuatku berpeluh

Sepenggal kisah yang membuat hatiku luluh

Akankah semua menjadi indah tersuguh

Membuat hatiku kian meneduh

Bersamamu kuingin bermanja

Akankah dirimu menjadi sorang yang kupuja

Memandangku di atas singgasana, duhai sang raja

Untuk mempersembahkan sekuntum bunga seroja

Aku bagaikan sekuntum melati

Untukmu duhai pujaan hati

Bilakah diri kan menanti

Bagaikan sepasang merpati

Lalui hari bersama kita nikmati

Di bawah purnama saling berbagi empati

Untukmu yang memanggilku manja

Puisi By : DewyRose

Bkz Kota, 06.05.16

16:00

K E R A N D A SUNYI

Kegelapan masih menguasai hari

Dingin semakin menusuk diri

Aroma kematian selalu mengintai, seakan menari

Langkahku kini kian melemah, tak mampu berdiri

Cintaku seakan terpasung

Kerinduan ini pun kau bendung

Seakan cintaku kini juga kau gantung

Hingga aku tak bisa bersenandung

Tak kuasa sedih yang kutanggung

Mengapa tiada kabar tentangmu

Waktu kian memisahkan kita untuk bertemu

Aku menunggumu tiada jemu

Berharap akan berjumpa kamu

Keranda sunyiku kian mencekam untuk dilihat

Senandungkan lagu lirih yang menyayat

Diriku hidup bagaikan mayat

Hanya jasad yang masih melekat

Dengan aroma kematian yang kian mendekat

Sayang, Biarkan pusara ini mengering

Tak ada lagi cinta yang kan bersanding

Hingga ragaku kini terbaring

Dengan lantunan ayat-ayat cinta yang mengiring

Berharap senyumku kembali tersungging

Puisi By : DewyRose

Bkz, 06.05.16

06:19

SUBUH YANG MENGGELORA

Rancuh

Pikiran melayang

Usik lelap mimpi

Sesat berjuta bayang datang.

Semerbak

Harum taman

Wajah jelita menggoda

Berlulur kelopak tangkai narwastu.

Berjingkrak

Berontak hasrat

Liar tegak menantang

Lelah hati merujuk damai.

Indah

Lekuk paras

Lekat enggan berlalu

Hayal berharap sambut berandai.

Cibir?

Tidaklah perlu

Ini logis hasrat

Yang datang tanpa undangan.

Puisi By : Doel Khemin

Lampung 29042016

Dk

CINTA BENCI

Benci

Hati dengki

Merasa diri sakti

Sesama insan suka menyakiti

Kini kulari dari bayangmu

Suratan takdir semu

Menahan pilu

Rindu

Di sana

Engkau mesra

Jalinan kasih asmara

Tinggalkan aku panas membara

Inginnya ku sapa dirimu

Rindu pacu menggebu

Lidahku kelu

Bisu

Patidusa_Bias

Puisi By : ‎Nina Faisal

BDL,030516

#NinaFaisal

GERSANG SIANG

Bersama rintik gerimis siang

Kumaknai dada gersang

Asa mengerang

Lengang

Entah apa yang menderaku

Jiwa serasa kaku

Lidah kelu

Gagu

Betapa hasrat berontak liar

Ingin mengurai debar

Mata nanar

Pijar

Puisi By : Sang Kelana Jiwa

Lubuk jiwa, 04 April 2016

Sobat bagaimana dengan puisi di atas tadi. Semoga sobat suka dengan puisi-puisinya dan semoga puisi di atas bisa menghibur serta menjadi motivasi untuk sobat. Oke saya kira cukup sekian dulu untuk hari ini, nantikan lagi puisi selanjutnya di esok hari. Dan sampaui jumpa lagi di puisi campuran yang selanjutnya. Akhir kata dari saya wassallam.