Puisi jangan di teruskan kisruh garudaku

Puisi dan kata bijak, Puisi jangan di teruskan kisruh garudaku. Perang kata butakan mata ke dua insan emosi membara. Hentikan ambisi bodoh tanpa pikir, Cengkeramlah dunia yang mulai renta Bawalah terbang ke awang awang Tempat mimpi bersemayam.

Pragraf diata salah satu bait puisi dikesempatan kali ini, jangan di teruskan kisruh garudaku, judul ini hanya kombinasi dari tiga judul puisi, adapaun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi kisruh
  2. Puisi jangan di teruskan lagi
  3. Puisi garudaku

Bagaiaman cerita dan makna di balikk rangkaian  ketiga puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

KISRUH
Husain Ismail

Limbung langkah kaki datangi senja.
Hempaskan letih pada dipan di beranda.
Diambang pintu wajah ayu telah menunggu.
Senyum manis berubah sinis sedikit bengis.

Kata kotor,.
Rupai hewan urai terlontar.
Menampar hati seorang lelaki pemuja j⨆di.

Segunung harta yang di bawa ketika pergi.
Amblas melayang sisakan hutang tinggi menjulang.

Perang kata butakan mata ke dua insan.
Rengek bocah sambut kata perpisahan.
Kehancuran datangi satu keluarga.

Bubarkan mimpi mereka.
Bakar emosi yang telah membara.
Rumah tangga porak poranda.
Peteka datang melanda suka.

Batavia,141116, Husain Ismail.

Jangan Di Teruskan Lagi
Husain Ismail

Sampai kapan?.
Aku tak tahu, hai kawan.
Kita di kurung disini.
Jadi kelinci percobaan.

Mungkin sampai nuklir itu meledak.
Hancurkan takdir.
Remukkan imajinasi.
Ledakkan tanya dalam kepala.

Masih untung bertemu nasi.
Di sana, saudara kita melahap bangkai.
Bangkai saudara sendiri.
Yang dapati mati karena lapar.

Dinegeri ini, padi kita subur menguning.
Air terjun masih sanggup gerakkan kincir.
Usah berpaling kepada nuklir.
Kami risau tentang limbahnya.

Hentikan ambisi bodoh tanpa pikir.
Biarkan air kami deras mengalir.
Mengaliri sungai hati kami.
Hingga darah berhenti mengalir.

Jakarta,161116, Husain Ismail.

GARUDAKU
Husain Ismail

Ada apa denganmu wahai garudaku.
Kepak sayapmu lemah.
Letihkah kau sibakkan badai.
Letih kah?.

Tunjukkan runcing tajam kukumu.
Cengkeramlah dunia yang mulai renta.
Bawalah terbang ke awang awang.
Tempat mimpi yang bersemayam.

Teriakkan dengan lantang.
Buka paruh mu!.
Teriakkan semangat putera negeri.
Bawalah angin kesejahteraan.

Kibaskan dengan gagah ekormu.
Singkirkan duka cita yang melanda.
Terbanglah,….
Terbang bawa amanah pertiwi.

Sebarkan dari megahnya langit.
Sebarkan kemakmuran.
Taburi nusantara dengan damai.
Tiupkan kebenaran tuk keadilan..

Boyo Lali,161116,Husain Ismail.
———-

Demikianlah puisi jangan di teruskan kisruh garudaku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.