Puisi Jeritan Hidup | Puisi Dan Kata Bijak

Puisi jeritan hidup. Setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda dengan yg lain. Jatuh bangun, duka serta susah, suka dan duka, kesuksesan serta kegagalan, merupakan sebuah garis tangan yg harus dilewati oleh setiap orang. itulah sebagaia dari aneka macam jeritan hidup, sebagai mana di ketahui jeriatan hidup adalah keluh kesah dari hidup yang di jalani.

Perjalan hidup yang menyedihkan terkadang menjadi bagain dari hidup itu sendiri karena hidup adala perjuangan, hidup adalah ujian. tingkat dari hal-hal tersebut, akan berbeda bagi setiap orang. Ikhtiar dan doa adalah hal yg menjadi point utama didalam mengarungi hidup.

Jeritan hidup bukanlah suatu cobaan tetapi suatu ujian, untuk menjalani kehidupan sebab sejak kita lahir, sudah dicatatankan ujian ujian yang akan di jalani, walupun terkadang perjalan hidup yang menyedihkan dilalui, namun ketika diserah semua ujian tersebuat kepada sang penguji maka disana arti kesabaran diri mengahadapi semua ujian tersebut.

Kadang kita berada pada bawah, selanjutnya ke atas, lalu mungkin kita kembali berada di bawah. itulah tingkat pengendalian diri untuk senantiasa bersikap tenang didalam menghadapi sebuah persoalan sebagai variabel penting agar kita bisa tetap survive bahkan untuk lebih berkembang.

Karena hidup adalah anugerah hidup walau kadang jerit hati yang tersakiti, mengeluh lalu menjadi jerit hati yang terluka, namun itulah hidup, mau tak mau harus dengan selalu bersabar dan bertwakkal kepada Sang pemberi hidup. karena perjalan hidup yang menyadihkan terkadang sebagi bunga bunga dari suatu kesabara.

Berkaitan dengan jertitan hidup, judul ini ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan ini adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  • Puisi jeritan rohani
  • Puisi jerangan hidup

Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. “Dengarlah ketika gelak tawa lebur bersama tangisan, menggapai kematangan hidup dan mengunyahnya sebagai takdir kehendak Tuhan, jeritan rohani kini mengisah catatan pongah”. Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

JERITAN ROHANI
Karya : Srie Astuty Asdi

Dengarlah ketika gelak tawa lebur bersama tangisan
Di penghujung doa tak terkabul tertepis oleh hujatan
Langit murka mengirim sengatan petir di perut bumi
Hitam membakar hanguskan gersang semarak insani

Adalah kesucian cinta kan mengembalikan segala rasa
Jeritan rohani berkata aku benar-benar mencintainya
Dapat kau rasa sirat tergʌmbar di asa hasad membuta
Kejujuran salah yang lahir atas pengakuan apa adanya

Pada peristiwa silam dan kini mengisah catatan pongah
Mungkin terlambat mencermati lingkar asa di serapah
Tersadari takkan ada bunga abadi wangi dan merekah
Seiring kemarau usang akan hilang asri di tengah kisah

Kemilau Mata Bening
Makassar, 15 November 2016

JERANGAN HIDUP 
Karya : Srie Astuty Asdi

Pada tungku rotasi waktu.
Tumpuan periuk kehidupan, tak semudah dan tak secepat sepertanak nasi. Perjalanan detik per detik, alami proses putaran masa.

Ketika cakrawala tampakkan mentari, titik-titik air yang jatuh dari udara, kan terserap tanah. Terik siang, bakar hamparan gersang. Tiba senja, beri rona di garis petang. Dan temui rembulan yang perlahan tinggalkan gelap, setiba pagi menjelang.

Dalam romantikanya, besar kecil nyala dian asmara, pengaruhi berbagai warna kisah. Terkadang sewarna manisnya gincu merah, hitam berkerak setebal kulit singkong dan bening laksana sejuk setetes embun malam.

Segalanya akan tertanak, di atas batu perapian yang terbuat dari baja ujian dan cobaan. Hingga jiwa-jiwa insan tegar, menggapai kematangan hidup dan mengunyahnya sebagai takdir kehendak Tuhan.

Kemilau Mata Bening
Makassar, 09 November 2016
———-

Demikianlah puisi jeritan hidup. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.

Catatan Lainnya :

Vivo-X50-Pro-