Puisi ketakutanku kepadamu Zakiya |
. Puisi ketakutanku kepadamu Zakiya Ketika aku mengingat seberapa jauh angin membawamu mengembara yang mana tubuhmu diajaknya berkelana nelangsa sesulit air mata dan kata menyatu ditumbuhi luka berdarah-darah.
Pragraf diatas salah satu penggalan bait, dari ketiga puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi Zakiya
- Puisi ketakutanmu padamu Zakiya
- Puisi ketika aku mengingat
Bagaimana cerita dan makna dari ketiga puisi tersebut, untuk lebih jelas dan selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.
Zakiya
iLene
Zakiya, sepertinya kau lelah
di hadapmu bunga yang patah
ditumbuhi luka berdarah-darah
zakiya, sepertinya pasrah
Zakiya, sepertinya kau menanti
di hadapmu bunga yang hampir mati
tidaknya kau seperti ini
zakiyaku dalam sebait puisi malam ini
Tegal, 13-11-2016
Ketakutanku Kepadamu Zakiya
iLEne
Hari sudah lah malam
bercanda dengan ketakutan
mulanya hanya biasa saja
dibawa waktu
Tiupan angin
bergegas dan kembali pulang
dijanjikan hari esok
dijemput pecahan embun
Aku yang telah habis
bilamana jua tak tiba
tak ada sebab tak ada kata
ketika yang manis seperti burung belibis
Iya, hari sudah lah malam
tentunya tidak seperti katak
menunggu malam
pergi melompat kegirangan
Aku tak mau menjemput
sekali pun aku mempercayai maut
biar terdengar
karena kabar bukan lah sekedar mendengar
Datanglah selagi sepi
pintamu di sudut senja
aku tak mau
sebab menyembunyikan luka tak jua sirna
Akan kutunggu di sini
iya di sini, bersama dengung hutan dan ketakutan
pergilah selagi Tuhan tak marah
Tegal, 17-11-2016
Ketika Aku Mengingat
iLene
Ketika aku mengingat seberapa jauh angin membawamu mengembara
yang mana tubuhmu diajaknya berkelana nelangsa
sesulit air mata dan kata menyatu
hingga kesendirian lah tempatku yang paling tahu
Mungkin kata ingin ini selalu timbul dari perasaan terpukul
menjadi pengarah sebagaimana jauh aku lelah
tapi aku mengendalikan kesendirian menjadi nyala api
memakan sepi jika sendiri
Tegal, 19-11-2016
—————-
Demikianlah puisi ketakutanku kepadamu Zakiya. Simak/baca juga puisi puisi yang lain iLene (penyair kecil) di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.