Puisi manisnya nostalgia purnama |

. Puisi manisnya nostalgia purnama. Berbicara tentang nostalgia berarti berbicara tentang kenangan manis yang pernah di jalani dan tidak dapat dilupakan atau masih merindukan masa lalu dan berharap masa lalu tersebut dapat terulang kembali, mungkin begitulah tentang pengertian nostalgia

Manisnya nostalgia purnama, judul ini hanya kombinasi dari tiga puisi karya Hony adapaun masing masing judul puisinya antara lain:

  1. Puisi nostalgia purnama
  2. Puisi sengketa nʌfsu
  3. Puisi manisnya orange hari

Salah satu penggalan dari ketiga puisi tersebut. “Indahnya genta hari kan terusir Senja, ku masih menantikanmu Di perbatasan petang hari, kan ku nanti pᥱrmainan manis janji waktu mu”. Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisinya berikut ini.

NOSTALGIA PURNAMA

Di penghujung malam
Kularikan hati
Memenuhi panggilan rasa
Di penutup rahasia cerita
Tentang cinta yang kandas
Menjadi puing lara

Di penghujung malam
Kularikan jiwa
Memenuhi tarikan suara
Yang datang memanggil
Berlari ke sudut lorong
Rindu yang tersesat

Di penghujung malam
Kunyanyikan lagi
Selirik lagu
Sendu yang memita
Pemikiran dulu
Kembali memutar

Di penghujung malam
Kuarungi kembali
Nostalgia cerita
Yang hilang dulu
Menjadi seterang
Samar redup purnama

“Walau temaram, bias rembulan tetap menawan”
(Memori indah namun terkadang menyakitkan)

HONY
JUNI, 14-16

SENGKETA N-A-FSU

Berbicara keyakinan
Bertentangan keadaan
Saat di mana hati dan hidup di pertaruhkan
Banyak meng’iya katakan
Selayak benar di permasalahkan
Hidup dan jiwa sengketa
Di dalam rukun-rukun hari
Yang mendiplomasi ketenggang’rasa’an
Sosialisasi, komunikasi, dan memvariasi
Kehidupan tunggal yang di miliki
Seseorang berhadapan dengan “isolasi”
Harus mendengar, melihat, merasa, meraba
Harus mengatakan, iya, betul, tentu, pasti
Namun di balik kesederhanaan kata-kata itu
Tersimpan seribu kerumitan dalam dada dan pikiran
Kemudahan hanya untuk berkata
Bukan untuk berpikir
Sebab pemikiran terkadang tidak memenuhi logika
Ada hal yang terkadang singgah di dalam kepala masing-masing
Untuk, harus, kepada-
Karena hidup akan kebiasaannya
Bukan keharusannya (“)
Wajib itu penting
Namun terkadang kepentingan lebih di wajibkan
Oleh sebab kebutuhan
Pada hal-hal yang tak semestinya
Namun harus tetap di lakukan
Hak-hak keadilan bagi hati dan hidup pada keadaannya (“)
Hati dan hidup adalah dua jiwa
Yang harus saling mentoleransi kehidupannya

Hony
Juni, 14-16

MANISNYA ORANYE HARI

Lintasi kuning ke emasan
Semburat di ufuk nadir pergantian hari
Sore ke petang menjelang malam
Sayup-sayup angin timur menelisir
Kedinginan pori-pori menelusup
Jauh ke dalam relung sum-sum
Jemari menebas parasit gigil yang menjamah
Hangatkan dengan dekapan selimut lengan
Sore kian membias di ufuk cakrawala barat mengemas
Kelelawar bergantian mengutas temali berjajar
Saling mengepakan sayapnya di langit jingga membelah hitam
Singgasana senja kan berakhir
Sebentar arakan awan gelap kan mengukir
Indahnya genta hari kan terusir
Senja, ku masih menantikanmu
Di perbatasan petang hari, kan ku nanti pᥱrmainan manis janji waktu mu

Hony
Juni,-14-16
———–

Demikianlah puisi manisnya Nostalgia purnama. Baca terus karya dari Hony, jika ingin mengikuti tulisan-tulisanya yang mengalir terus baikan air. Semoga puisinya menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik… Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.