Puisi mentariku lara tertahan topeng

. Puisi mentariku lara tertahan topeng. Pengertian mentari adalah matahari yang bersinar diwaktu pagi, akan tetapai menurut kamus bahasa indonesia, mentari artinya matahari, jadi mentari dapat juga di katakan matahari pagi. Dan lara artinya sedih,susah hati atau sakit.

Sedangkan topeng merupakan suatu benda yang biasa digunakan di wajah. umumnya topeng digunakan untuk mengiringi musik kesenian daerah. Topeng didalam kesenian daerah biasanya untuk menghormati sesembahan atau memperjelas tabiat didalam mengiringi kesenian. Bentuknya pun beraneka ragam. didalam dunia percintaan yang biasa di kenal dengan nama topeng cinta, yang artinya memanfaatka sesuata dalam percintaan untuk menutupi kedok seseorang

Mentariku lara tertahan topeng, judul ini hanya kombinasi dari beberapa judul puisi di kesempatan ini adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  • Puisi topeng diri
  • Puisi lara yang tertahan
  • Puisi janji hati
  • Puisi apa maumu
  • Puisi mentariku

Salah satu penggalan bait dari kelima puisi tersebut. “bercahaya Hingga senja menyapa Untukmu wahai mentariku Tersimpan selalu dirimu dalam Kalbu Meski malam telah memisah kita Kujaga namamu selamanya”. Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Topeng Diri

Berpura
Muka topeng belaka
Menjual nestapa pada hawa
Mencari empati dengan aksara

Noda tertutup sempurna
Berlagak suci laksana dewa
Untuk mencari kepuasan semata

Lincah lompatanmu
Gesit mencari mangsa baru
Meramu syair, rindu mendayu
Menawarkan racun terbungkus madu
Guna mencapai hasrat b1nalmu

Riya, 15-6-16

lara yang tertahan

Aku tak berteriak lantang
Karena suaraku hilang
Tali itu mengikat kuat
Hingga leherku kian terjerat
Tenggorokan perih, luka menyayat
Sakit ini seakan meradang
Kucoba berucap namun siasia
Yang terlahir hanya air mata
Jawaban dari lara yang tertahan
Aku tak bisa apaapa
Hanya butiran kecil temanku berpasrah
Duduk bersimpuh sambil menengadah
Mengharap Engkau memberi anugerah
Menunjukan kemana aku harus melangkah
Menuju hari yang makin cerah
Menuai nikmat ‘Alhamdulilah’

Riya
8-6-16

JANJI HATI

Jemari kita jadi saksi
Aku engkau mengikat janji
Niat hati menuju kama suci
Jurang terjal siap didaki
Impian bahagia sebagai kunci

Hasrat jiwa kian bergelora
Asa untuk bersatu semakin nyata
Takkan terpisah, selamanya
Inilah keabadian cinta

Riya
8-6-16

Apa maumu

Tertoreh lagi satu peristiwa
Sembilu menusuk rongga
Kias menyayat sempurna

Manalah mungkin pipit menyerupa elang
Sedang sayapnya sebesar tangan

Sempurna
Siapa yang bisa
Sedang kertas telah bertinta

Bila suci yang diungguni
Carilah sang bidadari
Bila tulus yang dinanti
Aku siap memberi

Riya, 11-6-16

MENTARIKU

Mentari datang bertandang
Membuat hatiku meradang
Gemuruh dalam jiwa berperang

Terasa butir bening membulir
Ini bukan kesedihan
Ini rasa yang mengharukan
Keteguhannya memberi sinar
Sekalipun petir menggelegar

Kokoh bercahaya
Hingga senja menyapa
Untukmu wahai mentariku
Tersimpan selalu dirimu dalam Kalbu
Meski malam telah memisah kita
Kujaga namamu selamanya
Dan kita pasti bertemu kembali
Di waktu kedua, di pagi yang menanti
Surga cinta untuk kita nikmati

Riya
12-6-16
———

Demikianah puisi mentariku lara tertahan topeng. Baca juga puisi puisi Riya yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik… Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.