Puisi nama yang tertitip | Puisi Dan Kata Bijak
Puisi dan kata bijak, Puisi nama yang tertitip. Nama merupakan sebutan atau label diberikan kepada benda, manusia, tempat, produk dan bahkan gagasan ataupun sebuah konsep, yang biasanya digunakan untuk membedakan satudengan yang lain. Nama dapat dipakai untuk mengenali sekelompok atau hanya sebuah benda dalam konteks yang unik mapun yang diberikan.
Berkitan dengan nama, Nama yang tertitip satu dari tiga judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
- Puisi kekufuran
- Puisi suram
- Puisi nama yang tertitip
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. “Keindahan alam tak seperti masa lalu Semuanya suram Sepanjang negeriku kebanjiran Pohon padi pun menangis tanpa air mata, Ayat-ayat tak kunista dalam kalbu Sepanjang bumi-Mu tak bergulir jadi debu”. Selengkanya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.
KEKUFURAN
Karya : Siamir Marulafau
Siangku menggulung harapan
Perut bedendang
Pantun tak terucap
Meskipun kuhibur dengan kata puitis
Hanya mengingat jasad tak menerima
Jika perut menyanyi kesiangan
Dahaga menitip pesan
Aku sungguh melahap
Beras pun sirna
Beban hidup tak terpikulkan
Sepanjang negeriku kebanjiran
Pohon padi pun menangis tanpa air mata
Rakyat pun menjerit…
Semua tanaman tumbang
Apa dosaku?
Apakah bertanya pada rumput bergoyang?
Kenapa tak pada sebatang pohon padi saja?
Dia kan bergoyang juga
Tumbang karena ulah :
Ulah pen!sta pelecehan penghinaan
Tuhan pun geleng kepala
Akan kubolak balikan bumi-Ku
Jika kufur nikmat
sm/01/11/2016
SURAM
Karya :siamir marulafau
Cantikmu hanya mengukir duka
Tak merangkai ranting, berpatahan
Di kala musim gugur menyebar ke daratan
Keindahan alam tak seperti masa lalu
Semuanya suram
Tak bergairah
Meskipun kembang semerbak mewangi
Hanya temaram malam mengisahkan rindu
Semua sirna ditelan kepompong
Tak tergapai di grimis malam
Merintik dalam kalbu
sm/09/11/2016
NAMA YANG TERTITIP
Karya:siamir marulafau
Hanya menitipkan nama di atas pusara
Terukir diprasasti setiap pahlawan
Pembela bangsa dan negara
Di setiap pohon berdiri tegak
Daun-daun tak menyanyi lagi
Menangis tanpa air mata
Tertahankan di kala jasad tertanam
Hanyalah nama terukir dan tak merapuh
Di kala harapan tergapai di medan perang
Tanda jasa tersemai di atas rerumputan
Menebal di setiap sudut kota
Meskipun angin bertiup kencang
Pilar bangsa tak akan terhempas
Di kala sanubari bersatu
Dari satu pohon kepohon lain
Tak akan tumbang sampai akhir zaman
sm/10/11/2016
—————-
Demikianlah puisi nama yang tertitip. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Karya Siamir Marulafau di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.