Puisi namaku senja | Puisi Dan Kata Bijak

Puisi dan kata bijak, Puisi namaku senja. Membuat puisi berdasarkan nama orang terkadang menjadi keasyikan sendiri kan tetapi kali ini bukan berdasarkan nama orang, namun kosakata nama seperti pada judu sebagaimana diketahui nama merupakan sebuah inisial sesorang dan suatu tempat.

Sedangkan pengertian senja seperti pada kosakata judul puisi, senja ialah bagian dari waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi sesudah matahari terbenam, saat piringan matahari secara keseluruhan sudah hilang dari cakrawala. waktu ini dimulai sehabis matahari tenggelam ketika cahaya masih terlihat di langit sampai datangnya waktu malam, ketika cahaya merah telah benar benar hilang.

Berkitan dengan nama  dan kata senaj. namaku senja, satu dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi bernama rupa
  2. Puisi namaku senja.

Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. “Sekian ribu detik berlalu Meng-enyahkan kehidupan, (mati) Di kota sunyi dalam pagi yang tak pernah terbit mentari lalu menjadi sajak lagu rindu Di tepian jemari ku mengetik nama-mu”. Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

BERNAMA RUPA

Sehampar malam
Dalam rintihan kunang-kunang
Yang bergerilya
Di antara semak-semak
Belukar hitam yang mengakarinya

Melilit, merangkul kelam
Di tepian heningnya suara
Sehingga detak jam pun terdengar menggema

Raungan hampa
Yang menjelaga,
Tiada purnama,
Hanya petromak kecil
Yang bersarung kaus
Kerlipan redup semata

Malam..
Menghantarkan rencana indah
Dalam mimpi
(hanya mimpi)
Tentu bukan kenyataannya

Dalam tidur
Yang lelap,
Gelisah keringat menyatroni’nya
Yang lekat
Memandikan kehidupan asingnya

Hanya wajah
Yang samar di balik tirai remang
Mengakalinya
Untuk berpikir, “bahwasanya”
Bahasa tubuh terlahir

Di sana
Di dalam ketenangan yang membusa
Di sana
Di dasar kepekaan yang tak terbuka

Hanya “itu”
Tanpa jawabannya
Dengan “ini”
Istilah uraiannya

Yang tercurah
Hanya dengan kebisuannya
Bukan percakapan
Yang menjelaskannya

Dan sehampar malam
Tengah memperbincangkannya
Bersama kerik jengkerik
Dan dengus angin-angin

Tentang kunang-kunang
Dan sekerlip petromak remang
Yang mengendap-endap
Di antara celah kisi-kisi ruang (kosong)

Hony
Mei, 16-2016

NAMA-KU SENJA

Hantaran waktu
Membawaku ke uzur usia
Dimana harapan dan mimpi-mimpi seakan sirna
Terbatas di pertigaan mentari jingga

Lembayung senja
Tepatnya itulah namaku
Di penghujung akhir kehidupan ini
Aku berusaha untuk berlari
Mengejar apa yang tertinggal di hari

Senja telah menghampiri
Di batas bias yang menyinari
Aku surati engkau sepucuk puisi
Yang menyerukan bahwa ; aku adalah mimpi
Mimpi yang tertinggal dahulu
Di saat waktu menyatakan dini

Iya itulah aku!
Yang sekian ribu detik berlalu
Meng-enyahkan kehidupan, (mati)
Di kota sunyi dalam pagi yang tak pernah terbit mentari

Hony
November, ke 13 2016
——————-

Demikianlah puisi namaku senja. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Hony di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.