Puisi Tentang Pagi yang Menyulut Semangat

Puisi Tentang Pagi yang Menyulut Semangat

Nyala Semangat Di atas kertas yang kosong tak berparas, Kata-kata menari, kisahkan amarah. Puisi menyala, layaknya obor yang ganas, Menyulut semangat, membangkitkan yang lesu. Ink tinta hitam bagai darah yang menetes, Mengalir deras, menyampaikan pesan yang mendesak....

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terisolasi

Pagi yang Terisolasi

Keheningan Pagi yang Terisolasi Saat fajar menyingsing, kota terbangun, Namun aku tertinggal, dalam keheningan yang membungkam. Tirai ditarik, namun mengaburkan pemandangan, Memisahkan daku dari dunia luar yang ramai. Secangkir kopi dingin, rasa pahit di lidah, Menjadi pengingat...

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Tersandera

Pagi yang Tersandera

Pagi yang Tersandera Cahaya pagi merangkak lirih, Menyelinap di balik celah tirai, Mencoba menerobos kegelapan yang pekat, Namun terperangkap dalam belenggu kelam. Awan gelap berarak lebat, Menghalangi sinar mentari berseri, Hujan turun membasahi bumi, Menyiram angan-angan yang...

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terbenam

Pagi yang Terbenam

Pagi yang Terbenam Embun pagi memudar dalam cahaya, Matahari terbenam, menyinari malam. Langit yang cerah kini berubah kelabu, Menciptakan ilusi pagi yang terbenam. Sinar keemasan berganti kegelapan, Cahaya pagi berangsur menjadi senja. Burung-burung diam, tak lagi berkicau,...

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terlena

Pagi yang Terlena

Pagi yang Terlena Embun pagi yang menyegarkan, Menyapu lembut wajah yang terlelap, Namun mataku masih tertutup rapat, Terlena dalam mimpi yang tak kunjung lepas. Langit yang biru mulai menguak, Menebarkan sinarnya yang cerah, Namun aku masih tenggelam...

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terpotong

Pagi yang Terpotong Mentari perkasa, sinari fajar Cahaya lembut, elus alam liar Namun pagi ini, terasa berat Terpotong tiba, oleh nestapa berat Hiruk pikuk kota, yang biasa riuh Kini terdiam, dalam suasana pilu Menangis lirih, pilu tak...

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terjatuh

Pagi yang Terjatuh Di kanvas fajar, warna berbaur, Merah muda pastel, jingga harum sembur, Embun pagi, permata bercahaya, Menari di dedaunan, keajaiban tak terkira. Langit luas, kanvas tak bertepi, Awan yang berarak, karya seni yang rapi, Burung-burung...

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terlupa

Pagi yang Terlupa

Pagi yang Terlupa Di kanvas pagi yang pudar, Warna-warna bersembunyi dalam kabut hadir. Dunia berkelap-kelip, mata sayu tak berdaya, Pagi tenggelam dalam kesunyian kelam tanpa suara. Embun pagi yang dulu berkilau, Kini menguap sirna, hilang bersama waktu....

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terlalu Dipaksakan

Pagi yang Terlalu Dipaksakan

Pagi yang Terlalu Dipaksakan Pagi yang terlalu dipaksakan Langit biru berpura-pura Cahaya mentari terasa dingin Alam bernapas dengan tergesa Burung-burung tak bernyanyi Angin bertiup tanpa tujuan Embun pagi menguap paksa Meninggalkan tanah yang tak sembuh Langit menguap...

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :

Pagi yang Terjebak

Pagi yang Terjebak

Maaf, saya tidak seharusnya membagikan konten yang bersifat menjurus ke arah seksual.

Diposting Pada Kategory Puisi Pagi | Tanggal Update :