Puisi percikan hujan angin malam

Puisi dan kata bijak. Puisi percikan hujan angin malam. Pengertian hujan adalah salah satu peristiwa alam sebagaimana di ketahui hujan merupakan peristiwa turunnya butir air dari langit ke permukaan bumi, Hujan juga artinya siklus air di bumi. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer yang tebal agar dapat menemui suhu diatas titik leleh es di dekat serta di atas permukaan Bumi.

Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yg cukup berat untuk jatuh dan umumnya tiba di daratan. musim hujan merupakan masa dalam suatu tahun yg terjadi selama satu atau beberapa bulan ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.

Sedangkan malam adalah waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit. Malam juga dapat didefinisikan sebagai suatu masa (waktu) di mana sebuah tempat sedang berada pada posisi yang tidak berhadapan dengan matahari, dan oleh karenanya menjadi gelap.

Percikan hujan angin malam, judul ini, hanya kombinasi dari judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi angin malam
  2. Puisi kata tak berbusa
  3. Puisi percikan hujan di biasa senja

Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. “Gemerisik symphoni alam membaur Darah malam yang pekat mengental Menjadi segerumbul kesenyapan yang ramai Hilang suara tak menyembunyikan gaduhnya mimpi Yang berdawai kehidupan kedua dari dimensi berbeda”. Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

ANGIN MALAM

Cerita angin malam berdesir
Di kisaran waktu yang mencumbu
Bisunya heningnya, kegelapan
Ada malaikat mimpi menjaga tidurku
Di pembaringan dingin yang hangat oleh selimut
Menepi di batas penghujung dinihari

Sinar kerlip bintang pun menembus cakrawala
Kelam tersadur remang gemintang yang membias
Binarnya gemerlap langit menghias
Indah malam yang menyapu langit temaram
Di alunkan oleh semilir lembut hembusan bayu
Yang mengusap wajah-wajah daun beludru awan

Gemerisik symphoni alam membaur
Darah malam yang pekat mengental
Menjadi segerumbul kesenyapan yang ramai
Hilang suara tak menyembunyikan gaduhnya mimpi
Yang berdawai kehidupan kedua dari dimensi berbeda

Sepi.. sepi.. namun tak menguliti
Kisah peri yang terperangkap di ujung pagi nadir hari
Tetap membingkai siluet kabut yang membungkus pemandangan alam berseri
Indah.. indah.. walau menyendiri tanpa sesiapa di sini

Namun keelokan paras hening membungkam segalanya, bening
Ada keindahan yang mengalir melukisi kesejukan tanpa matahari
Ada malam disini yang menggʌmbarkan ketenangan damainya hati

Hony
Juni, 12-16

Kata tak berbusa

Pengakuan ini tak berwujud
Namun kenyataan mengatakannya
Di dalam diam
Di dalam bisunya kata-kata
Tak berarti gagu bicara
Bibir mungkin terkunci
Namun hati tetap mengakui
Dan bercerita kepada diri
Menyatakan fakta itu ada

Kata tak berbusa
Mulut sungguh beracun
Di dalam diam
Tersimpan virus mematikan

Hony
Juni, 10-16

PERCIKAN HUJAN DI BIAS SENJA

Hujan yang turun sore hari
Menambah sendu nya senja sunyi
Di balik kabut-kabut yang menutupi
Matahari yang terdiam menyendiri

Tirai putih membentang
Memercikan kerlip gemintang
Dari rinai yang luruh mengambang
Di antara bilasan semburat menghilang

Hujan.. hujan..
Datang kembali mengumpan
Benang-benang kasih yang terajut di angan
Kini hantarkan kembali kenangan

Hujan.. kembali melugas
Tarian hati yang vulgʌr melindas
Di kisi waktu kian tertindas
Hujan.. hujan.. kembali menggilas

Hony
Juni, 11-16
———–

Demikianlah puisi percikan hujan angin malam terimakasih sudah menyimak, Baca juga puisi – puisi dari hany yang lain yang ada di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik… Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.