Puisi Pesan Dari Pantai |

Puisi pesan dari pantai.  Pengertian pantai adalah perbatasan daratan dengan laut atau bagian dari permukaan bumi yang terdekat dengan air laut yang dipengaruhi kondisi cuaca dari laut.  Pantai umunya mempunyai dua bentuk utama, yaitu pantai curam dan pantai landai. Pantai yang curam biasanya di daerah pegunungan yang berbatasan langsung laut.

Pantai merupakan sebuah tempat atau lokasi indah yang biasa digunakan untuk rekreasi mengisi masa liburan ketika akhir pekan. Kebanyak orang memilih pantai untuk rekreasi dikarenakan suasana pantai yang biasanya asri dengan pepohonan kombinasi dengan air laut dan pasir pantai. suasana seperti inilah yang menarik untuk mengunjngi pantai, disamping hal-hal yang menarik lainnya.

Dan pengertian pesan seperti pada kosakata judul pesan adalah perintah atau suatu pemberitahuan, komunikasi, baik lisan maupun yang tertulis, dikirimkan dari satu orang ke orang lain, maupun di kirim secara langsung. pesan biasa juag di sebut permintaan atau amanat

Berkaitan dengan kata pantai dan pesan,  puisi pesan dari pantai salah satu dari beberapa puisi campuran dikesempatan kali ini. adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi sesalan
  2. Puisi semu
  3. Puisi pesan dari pantai
  4. Puisi terberai
  5. Puisi larut
  6. Puisi kekosongan
  7. Puisi kabar berita
  8. Puisi rasa kita.

Bagaimana cerita di balik rangkaian bait bait setiap puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan di simak saja puisinya di bawah ini, di awali dari puisi sesalan, berikut ini puisinya,

SESALAN

Berjatuhan peluh menetes disekujur ragaku
Bersama dahaga yang mulai melilit dikerongkonganku
Langkahku gemetar kaku
Tapi masih berjalan.

Semilir angin berdesir menyapaku
Berhembus meniupkan api yang membara di dadaku
Hingga membakar hatiku.

Sementara sekelebat awan dari kegelapan datang memayungiku dari sengat mentari
Tapi aku tak menyadari
Aku malah berlari
Aku tinggalkan dia yang menghampiri

Namun kini setelah berjalan dihamparan gurun tanpa tepian
Aku sesalkan satu keyakinan
Aku kini berjalan tanpa tujuan
Menunggu jawaban pada langit yang menjanjikan
Kesombongan..

Bintuhan, Juni 2017
Efhan ardy

SEMU
Bhanu Arsyadisyo

Kubuka tabir mimpi
Seakan-akan menyayat hati
Mengingat sebuah masa lalu
Ketika berada disampingmu

Engkau cuma sebuah angan-angan
Yang tak berwujud seperti awan
Cuma ada tulisan pada batu nisan
Kini kau tenang dipembaringan

Hanya teringat kenangan lama
Tak mungkin terulang untuk slalu bersama
Semua hanya prasangka
Jangan sampai menjadi duka

Pesan Dari Pantai

Sengiang luas tapal batas senja biasmu pun masih terjaga.
Kulihat butiran pasir di tepian pantai bergeming pasrah pada keadaan.
Jauh di sudut netra ada bening kristal merinai.
Pesona samudra biru merayu; mengayun ombak; menari bergelung indah; mengahantarkan pena pada inspirasi pasi.

Ada sendu menjinjing benak pada harum menguar riak-riak tirta yang menepikan dukanya.
Biarku teriak lepaskan sesak yang terperam.
Kelopak jingga yang bersolek menatap sayu dan bimbang.
Tenang; seumpama bibir pantai berbisik pada pasir putih agar diam meski terseret gelombang pasang, dan aku tercengang.

#Nai
Jkt, 090717

Terberai

Senja ini mengiris garis mendung pada awan, ada rintik hujan menumpahkan sesaknya.
Daun-daun jatuh terberai; berguguran dihempas angin yang kalap melahap.
Sekejap datang lalu meninggalkan gigil.

Ranting-ranting kosong bergeming kehilangan teduhnya.
Setiap sudut terlihat lenggang; mengenang jejak yang sayup-sayup pudar dari jangkauan.
Jingga yang tak lagi nampak, kini tenggelam di pusaranya.

Gelappun hampir pekat menyelimuti petang.
Ah, entah mungkin bintangpun enggan berkerlip menghias langit sekitar.
Biar kutunggu hingga pagi tiba, mungkin ada mentari hadir menghantar hangat.

#Nai
Jkt,230717

Larut
Efhan ardy

Sehelai harap masih melekat di hati
Masih terasa mengikat di jiwa ini
Aku yakin kau masih ada!
Tapi di mana??

Andai terkubur di dasar lautan
Andai terapung di pangkuan rembulan
Mengapa tiada tanda kepergian!

Seandai saja kau masih bisa mendengar
Seandai kau masih bisa merasa
Ketahuilah aku disini di dera derita
Derita nestapa mencari suaka.

KEKOSONGAN
Bhanu Arsyadisyo

Lama sudah tak teteskan tinta
Lama sudah kertas kukosongkan
Lama sudah duduk terdiam tanpa kata
Hanya ada tatapan dan harapan

Politik cuma bisa mencabik-cabik
Menghasut semua isi otak
Melumuri badan yang cuma bisa bergerak
Bergejolak dan terus memberontak

Hati ini hampa
Sehampa jiwa yang lara
Haruskah kukembali
Kembali ke hadapanMu Ilahi Robi

KABAR BERITA
Bhanu Arsyadisyo

Setetes harapan dari yang renta
Tak berharap balas jasa
Maupun secerca imbalan
Cuma ingin ada setetes perhatian

Mungkin punggungnya pernah mengelupas
Demi masa depan anak biar terbebas
Terbebas dari masa lalu yang suram
Suram akan pengetahuan yang kelam

Kabar berita
Membuat mereka tertawa
Senyuman bahagia
Menghilangkan hati yang dahaga

Rasa Kita

Vay, ingatkah saat kita nikmati senja bersama, duduk bercerita tentang fenomena alam.
Dan kali ini erosi pun melanda kita.
Perih! pasti; sakit! itu pula kurasakan.
Bukan; itu bukan takdir, melainkan perjalanan yang mesti ditempuh meski terpisah jarak.

Kita yang dilema pada keadaan, terkadang rapuh pun jatuh pada kenyataan.
Namun, yakinlah! sejauh apapun jika memang di takdirkan berjodoh, pasti akan bersatu jua.
Semua belum berakhir; selama darah masih mengalir, rasa kita kan terukir.

#Nai
Jkt,250717
————-

Demikianlah puisi pesan dari pantai. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga kedelapan puisi campuran diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.

Catatan Lainnya :

Samsung-Galaxy-S21-Ultra