Puisi realita republik sakit jiwa

. Puisi realita republik sakit jiwa. Realita adalah realita. kenyataan tidak bisa direduksi dari satu sisi saja, entah itu sisi positif atau negatifnya. Dan pengertian republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin atau dikepalai oleh seorang presiden

Realita republik sakit jiwa, judul ini hanya kombinasi dari judul puisi dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi realita
  2. Puisi republik sakit jiwa
  3. Puisi kami

Salah satu penggalan baiy dari ketiga puisi tersebut. “Cerita dari pinggiran kota meracuni para pemuda, Hasil bumi di timbun membuat resah kaum susah, Belum lagi berita gila soal orang tua dimutilĘŚsi anak kandung nya sendiri gila”. Selengkapnya dari baiy ini, disimak saja puisinya berikut ini.

REALITA
Husain Ismail

Ini satu cerita dari pinggiran kota
yang jelas sebagai satu realita
ada seorang cukong keturunan raja Namrud
meraup untung dinegeri yang di sebut Zamrud

Untuk sosialisasi ia pergi naik haji
supaya nanti,mudah memperkaya diri
yang aku tau ia tidak bisa ngaji
apa lagi kitab sudah pasti tak mengerti

Cukong Ahong sombong
sembumyi di balik sarung
ketika toko nya di obrak abrik
oleh warga
miras yang di jual meracuni para pemuda

Hasil bumi di timbun membuat resah kaum susah
belum lagi BBM di oplos dengan limbah
celaka ini dia benar benar tercela
atau mungkin juga dia sudah gila.

Buat ulah kok di negeri orang,.ya jelas saja kami garang.

NGAWI,201116,HUSAIN ISMAIL

Republik Sakit Jiwa (R S J)
Husain Ismail

Dari sebuah koran tua
ada berita terdengar gila
orang tua tega memperk0sa
anak kandung nya.

Belum lagi berita gila
soal orang tua dimutilasi
anak kandung nya sendiri
gila…

E..kok di majalah usang yang di pajang di pasar loak
bercerita tentang para pigur publik bermain gila
ramai ramai poligami
ramai ramai bercerai

aku bisa ikutan gila karena surat kabar
ada hakim main gila
ada penguasa berlagak gila
harga harga pun ikutan gila

Gila,……
Makin banyak orang gila
jangan lah ikutan gila

Jakarta,201116, Husain Ismail.

KAMI
Husain Ismail

Kami,…..
Sekumpulan debu yang datang menyapa
pada riuh nya kota
pada istana dan para penjaga.

Kami,…
Luruh lantak di guyuran mulut meriam air
menjadi satu larut dalam gas air mata
angin komando bergemuruh hempaskan kami.

Kami,..
Sekumpulan debu jalanan
mencoba ikuti arus sang bayu
membawa suara dari tanah yang kekeringan
kami datang, coba untuk titipkan pesan.

Pesan singkat yang tak tersampaikan
tak dipedulikan oleh karena kesibukkan
kami telah lama melekat
pada dinding nurani rakyat
pada jendela hati yang rapat

kami,..
Sekumpulan debu jalanan
yang kini menjadi daki
menempel menyatu
pada kulit yang keriput.

Jogjakarta,201116,Husain Ismail
————-

Demikianlah puisi realita republik sakit jiwa. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.