Puisi sebatas rasa |

Puisi sebatas rasa. Apa sih arti sebatas rasa, jika dalam bahasa umum, atau bahasa yang dipergunakan sehari hari. mungkin pengertiannya begini, sebatas rasa adalah perasaan yang yang hanya dirasakan tapi tak diungkapkan, jika dalam cinta perasaan cinta yang hanya di pendam dalam hati yang tak diungkapkan,  hanya merasa saja tapi orang yang disukai tak mengetahui, mungkin bisa juga di katakan cinta yang terpendam. orang yang dicintai tak mengetahui. cinta seperti ini biasanya menyiksa perasaan sendiri.

Memang umumnya dan biasa terjadi dalam kehidupan sehari hari, terkadang ketika mencintai atau menyukai seseorang kadang tak memiliki keberanian untuk mengatakan, karena gengsi atau mungkin karena harga diri, sehingga tak memiliki keberanian mengatakan cinta kepada orang yang dicintai, lalu hanya memendam perasaan cinta yang menyiksa diri sendiri.

Ketika menyukai seseorang jangan hanya dipendam lalu menjadi sebatas rasa, sebelum dia bersama orang lain, katakan, diterima atau pun tak diterima, urusan belakang paling tidak perasaan bisa jadi lega karena telah mendapatkan jawaban. dari pada disimpan dalam hati hanya membuat jiwa jadi nelangsa.

Itulah perasaan cinta terkadang mempermaikan hati sesukanya apa lagi ketika cinta hanya sebatas rasa, sungguh sebuah dilema cinta yang memiliki dua kemungkin antara berani dan tidak berani mengungkapnya rasa yang dirasakan atau hanya dipendam sampai tiba waktu yang tepat untuk mengatakannya.

Empat puisi cinta Kemilau Mata Bening

Keempat puisi cinta dikesempantan ini yang kita update di tulis oelah seorang bernama pena Kemilau Mata Bening, adapaun masing masing judul puisinya antaralain.

  1. Puisi nelangsa
  2. Puisi apakah mungkin
  3. Puisi sebatas rasa
  4. Puisi lerai

Bagaimana cerita dan makna dibalik rangkaian bait bait masing masing puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini, di mulai dari puisi nelangsa, berikut ini puisinya/

NELANGSA
Karya : Srie Astuty Asdi

Semisal kepergian mata isak bicara
Tangis ramai bersuara di atas pusara
Seluruh deru jiwa tumpah terjatuh
Disertai daun-daun kamboja yang luruh

Luka-luka pun mekar melebam
Rintih-rintih pecah menikam
Pintu-pintu nelangsa tergelar
Duka-duka tercipta terbiar

Aku kini adalah budak keheningan
Bergelimang angan yang terabaikan
Menyimpan lelah dari harap inginku
Sampai berkali kedipan mata ialah risauku

Tuhan!
Ajari aku tentang damai!
Tanggalkan segala yang kurindui,
Hingga tiba kematian dan aku pun lerai!

Kemilau Mata Bening
Makassar, 22 Juni 2017

Apakah mungkin
Karya : Srie Astuty Asdi

Aku merasakan sesuatu di matamu
Aku tidak pernah mengerti apakah senyummu adalah sebuah kata
Tapi matamu mengatakan segalanya tanpa kata

Melihatmu adalah caraku menyembuhkan luka
Lupakan tentang menusuk yang pernah terjebak di dada
Ketulusanmu menerima ini sih karena ada sesuatu dari caramu melihatmu

Dalam kesederhanaan dan sederhana
Perlahan-lahan aku ingin mencintaimu
Disebabkan dengan suaramu,
Mampu mengikis perlahan-lahan sakit kurasa sebelumnya

Meskipun aku sangat sadar…
Aku seperti punuk yang selalu merindukan bulan

Makassar, 13 September 2017

SEBATAS RASA
Karya : Srie Astuty Asdi

Mahkota hati tersemat di kepala
Ijab kasih mengikat saujana
Pandang kita semakin binar
Membius raga terlelap nanar

Kejora adalah nun syair cipta
Kerlip asmara bermajas bintang
Bait-bait cinta meliris putih
Pada kertas langit berbuih

Akankah tarian pena memecah mimpi?
Atas dua insan terbelunggu afeksi
Tumpah meraja di sejiwa
Engkau, aku, tepercik gemulai rasa

Kemilau Mata Bening
Makassar, 21 Juli 2017

LERAI
Karya : Srie Astuty Asdi

Sajak embun gemuruh bersimbah laut
Air mata membiru laksana ombak berpagut
Mendung bertudung kidung lebamlah aku
Oh mimpi senja terurai kaku

Ketika pekat itu semakin membalut
Angan hilang sesat berkabut
Gamang, jiwa sendiri terpaku
Menepi mencari sepi di ujung beku

Kemilau Mata Bening
Makassar, 03 Agustus 2017
———

Begitulah keempat puisi kali ini, salah satunya puisi sebatas rasa. Simak/baca juga puisi yang lain karya kemilau mata bening di blog ini, semoga keempat puisinya diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.