Puisi senja menjelang malam |

Puisi senja menjelang malam. Senja menjelang malam merupakan sebuah waktu dimana matahari telah tenggelam, atau suasana antara gelap dan terang, sebagaiman diketahui senja adalah masa setengah gelap setelah matahari tenggelam sebelum memasuki waktu malam, jadi sore dan senja berbeda menurut pengertian dan keadaan sebenarnya, sore biasa juga disebut petang ketika matahari akan tenggelam, saat masih bersinar cerah,  itulah mengapa terkadang orang orang kerap juga mengatakan sore jingga karena matahari agak berwarna jingga. sedangkan senja, ketika matahari sudah tenggalam, jadi ketika diurutkan maka sore lalu senja, baru memasuki waktu malam.

Dan pengertian malam adalah waktu sesudah matahari terbenam hingga matahari terbit kembali. Malam biasa juga didefinisikan sebagai suatu waktu, di mana sebuah tempat/wilayah sedang berada pada posisi yang tak berhadapan dengan matahari, oleh karenanya menjadi gelap, dan inilah yang biasa disebut malam.

Berkaitan dengan kata tentang senja dan malam, judul puisi dikesempatan ini, puisi senja menjelang malam. walaupun lebih banyak menceritakan tentang malam, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi aroma kenanga
  2. Puisi lembab malam yang berkeringat
  3. Puisi senja pamit malam mengamit
  4. Puisi mʋbuk harapan
  5. Puisi sehangat unggun di gurun malam
  6. Puisi di dalam gelap tersimpan kekaklutan

Bagaimana ceritan dan makna dari keenam puisi yang di beri tema puisi senja menjelang malam tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisi karya dari seorang bernama Hony. S. berikut ini puisinya.

AROMA KENANGA

Sejak malam itu
Aku mematung
Di pelataran malam sepi
Sendiri…
Menjaga mata ini
Untuk tetap terbuka
Menghalau kantuk
Yang tiba-tiba datang

Aku sendiri tak ingin lelap
Tetap menjaga mata ini sampai pagi
Di kala sinar sang surya perlahan bangkit
Aku baru terbirit

Sejak malam itu
Aku membalikan waktu
Siang hari telah menjadi gelap
Ke dalam mimpi yang memburu -ku

Kala hantaran kicau burung senja
Berpulang ke sangkarnya
Aku terbangun
Mengintai celah langit yang mulai temaram

Di sini damai petang bersamaku
Dan malam telah membuat jiwaku tenang
Bersama desauan angin yang semilir
Menepuk lembut daun telinga

Aku terbiasa kini
Mendengar dengusan malam
Yang melolong
Di sepanjang lorong kehidupan berdimensi (ruh menelusuri )

Hony.S
Agustus 23 -2017

LEMBAB MALAM YANG BERKERINGAT

Hanya bintang kecil itu yang menemani malamku
Di tepi peraduan dingin yang remang oleh lilin
Di balik jendela itu kulihat kerlipnya
Membersit melingkari langit yang gelap

Dan sayup-sayup gemerisik angin meniup daun telingaku
Menembus ke dalam relung jiwaku
Melontarkan kekosongan yang begitu sepi
Membungkus keheningan malam

Dalam diam, dalam dingin, dalam temaramnya bilik hati
Aku sendiri menelusuri mata ini
Ke dalam hamparan pohon-pohon hitam
Yang melegam di sepanjang jalanan lengang

Tanpa terasa mata pun terpejam
Dentang lonceng gardu berbunyi
Menyingkap helaan desah nafas yang semakin panas
Meradang di perpaduan mimpi yang lelah berkeringat
Mencucuri basah bantal yang erat di dekap

Kabut-kabut pun terurai
Dalam pandangan mimpi seketika itu sirna
Mata pun kembali terjaga
Menelusuri pelafon-pelafon bisu yang tak bersuara

Hony.S
Juli -13-2017

SENJA PAMIT MALAM MENGGAMIT

Senja telah redup
Di kaki langit cahaya nya menyusut
Meninggalkan perkemahan sore yang malam menjemput

Waktu telah berganti
Terang berubah gelap
Meleburkan sinar emas kedalam hitam
Yang pekat menyekap
Desau angin petang menebas

Daun-daun yang bergunjing, mendesis
Di keremangan temaram nya matahari berlari
Ke pintu hari yang melahap kembali

Sore pun berakhir
Di sini senja telah pamit
Dan malam pun kemudian menggamit

Hony.S
Juli, 14-2017

M-A-BUK HARAPAN

Hembus angin malam
Menembus dinding hati
Menelusupi relung kalbu
Di bilik jendela aku terpaku

Menepi malam remang-remang
Di perbatasan dinihari pagi
Aku tertegun memandang awan-awan
Yang penuh di langit bercawan

Seteguk anggur cinta menghipnotisku
Di dalam kelambu kenangan dulu
Yang memabʋkan hasrat menggebu-gebu
Memojokan harapan di bingkai album hidup

Aku tersedu menangis semalam
Dalam kurungan airmata kelam
Yang mengalir merembesi kepingan pipi
Dalam rindu yang penuh dendam

Aku seperti kabut
Yang samar mendamaikan pandangan
Dari warna kehidupan keaneka-ragaman
Yang begitu men’dilemakan keinginan

Hony.S
Juli 31-2017

SEHANGAT UNGGUN DI GURUN MALAM

Waktu itu
Hujan datang
Kau menepis bahu yang basah
Di jalanan
Yang tergenang
Air yang meluap datang

Desir angin
Meniup tubuhmu
Yang kuyup
Menggigil

Sore itu
Senja lenyap
Oleh mendung
Kabut tebal yang mengepung
Keindahan warna lembayung

Kau berlari kecil
Mencari tempat berteduh
Di pinggir halte
Akhirnya kau bersimpuh
Dingin

Di sanalah kisah itu terlahir
Aku bertemu denganmu
Dengan sebuah payung kuning
Di dalam genggaman tanganku

Kau melihatku sekilas
Lalu melengos
Menabrakan pandanganmu ke dalam guyuran hujan yang deras

Debar dada ini bertalu-talu
Sejenak bersitatap dengan pandangan yang beku
Sinis tanpa senyuman di bibir biru
Hatiku mulai berkicau merdu

Kau lelaki yang berparas dingin
Mampu membuat percik hangat di dadaku
Melumerkan beku yang sekian windu membatu
Perlahan ia mengalirkan kembali rasa itu di jiwaku

Juli 28-2017

DI DALAM GELAP TERSIMPAN KEKALUTAN

Datanglah sayang
Hari sudah malam
Kembali ke pelukan ibu
Di sini..

Ingatlah jalan pulang
Jangan kau tersesat
Sayang..
Dimana-mana terdapat jebakan

Pulanglah segera
Ibu menunggumu
Di sini..
Masih terjaga

Sayang.. pulanglah
Waktu sudah larut
Tak baik untukmu diluar sana
Sendiri.. menyesatkan
#
Dalam kesendirian terkadang asing pertemanan menghampiri, hanya untuk sekedar membujuk, ngeri
Tidak ada penolakan dalam kesepian, seakan begitu indah untuk mengisi.

HONY.S
Agustus 17-2017
————–

Demikianlah puisi senja menjelang malam. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga keenam puisi malam diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.