Puisi setitis madu cinta |

. Puisi setitis madu cinta majnunku. Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat serta ketertarikan dua pribadi. Didalam konteks filosofi, cinta merupakan sifat baik mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih serta  kasih dan sayang. Cinta itu tidak bisa dilihat namun nyata dapat dirasakan.  karena cinta tak dapat diciptakan atau dipaksakan kecuali dengan perasaan ihklas dan tulus didalam mencintai orang yang kita sayangi serta kasihi.
Setitis madu cinta, judul ini hanya kombinasi dua puisi dari tiga puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi duhai  majnunku
  2. Puisi janji seorang qais
  3. Puisi setitis madu cinta 

Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. “Usah kanda merasa risau dinda pergi hanya sebentar cinta ini cinta mati segenap lara menghapus jejak nestapa pada gerimis sepasang mata tak relakah membiarkannya pergi”. Selengkanya dari bait ini disimak saja puisinya berikut ini.

DUHAI MAJNUNKU

Izinkan dinda berkelana
mengikuti segala hamparan dunia
menenangkan sebuah jiwa
yang mashyuk rindu bergelora

usah kanda merasa risau
dinda pergi hanya sebentar
tetaplah kanda berdiri
di samping bungaan berseri

semoga menjadi peneman
saat kanda kesepian
dalam meniti hari
sehingga bulan berganti

Jun Haira
Kelantan, Malaysia, 18 November 2016

JANJI SEORANG QAIS

Duhai Qais dambaan jiwa
jangan bebankan diri kala melangkah
pada janji yang tertoreh
jika tidak sepenuh jiwa

cinta ini cinta mati
jangan pernah melangkah
andai tak mampu berdiri
di gurun tandus jauhnya wadi

di sini hanya berdiri pencinta sejati
setiap cuaca tegar diredahi
demi keabadian cinta
teruntuk hanya pada binar mata
seorang kekasih bernama ” Laila”

Jun Haira
Kelantan, Malaysia, 19 November 2016

SETITIS MADU CINTA

Kau suguhkan dengan setia
menghilangkan haus dahaga
menjadi penawar segenap lara
menghapus jejak nestapa
pada gerimis sepasang mata

relakah membiarkannya pergi
berkelana dalam sendiri
tidakkah ini cinta sehati
janji sehidup semati
tegakah memungkiri?

genggamlah tangan ini
redahilah perjalanan abadi
walau di sudut dunia terlewati
yang mati hati, bangkitnya kembali

dan kita tetap Qais dan Laila
berpegang janji setia
kasih dan sayang tiada terhingga
hingga akhir menutup mata

Jun Haira
Kelantan, Malaysia, 19 November 2016
——

Demikianlah puisi setitis madu cinta majnunku, karya Jun Haira. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.