Puisi tangisku pecah dalam sujudku

Puisi tangisku pecah dalam sujudku. Tangis adala sebuah ekspresi naluriah yang dimiliki oleh setiap manusia. menurut kamu bahasa indonesia tangis merupakan ungkapan perasaan sedih (kecewa, menyesal, dan sebagainya) dengan mencucurkan air mata dan mengeluarkan suara (tersedu-sedu, menjerit-jerit, dan sebagainya).

Dan Sujud adalah meletakkan sebagian kening yang terbuka atas, atau suatu gerakan di dalam shalat dimana jidat, kedua lutut, kedua telapak tangan dan ujung kedua jari kaki menempel pada alas/sajadah shalat

Pengertian yang lain sujud merupakan perbuatan menempatkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki pada kondisi serentak dilantai dengan tujuan tertentu karena Allah pada waktu dan saatsaat tertentu. Ketika sujud, Muslim diwajibkan membaca bacaan tertentu dalam perbuatannya itu. dalam hal ini shalat

Tangisku pecah dalam sujudku, judul ini hanya kombinasi dua judul puisi dari dari empat puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.

  1. Puisi dalam sujudku
  2. Puisi kau tegur aku Tuhan
  3. Puisi tangisku pecah
  4. Puisi sujudku

Salah satu penggalan bait darikeempat puisi tersebut. “Sujudkupun takkan memuaskan inginku, untuk haturkan sembah sedalam kalbu, Adapun kusembahkan syukur pada-Mu Ya Allah, Untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta, perjalanan yang sejauh ini tertempa, pilihan dan kesempatan”. Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

Dalam sujudku
‎Iroh Sukiroh‎

Kucurahkan semua masalah
Selama ini memblenggu
Kubiarkan airmata ini mengalir
Menumpahkan segala rasa…

Tuhan….
Saat ini hanya engkau yang mampu menolongku..
Ampuni salahku..
Ampuni khilap dan dosaku…
Aku takut…Teramat takut..

Rengkuh aku tuhan dalam belaimu,
Peluk aku dengan kasihmu..
Bantu aku dengan kuasamu..
Agar aku tenang dan damai
Walau di terpa prahara …

Kau tegur aku tuhan
‎BAon Eleg

Di hadapan mu aku tak berarti.
Terlalu hebat dosa yang pernah menjerat.
Mengiris menyayat rasa taat.

Hingga menenggelam kan aku kedalam loröng dosa.
Hingga kau berikan aku rasa pesakitan yang berarti.
Kau baringkan aku dalam ketidaksadaran.
Banyak air mata tertumpah mengiringi ragaku.

Ruang icu tempat raga aku terbujur tak berdaya.
Tak terhitung jarum tertancap menghujani di raga ini.
Kesadaran hilang, nafas tak baru sahabat hanya gelap yang menyelimuti.
Ku rasa itulah akhir dari hidup ini.

Tapi Kau masih sayang padaku Tuhan.
Kau anugrahi aku kehidupan ke-dua.
Mungkin itulah cara-Mu menegur hambamu yang berlumur dosa.
Ya alloh sembah sujudku untuk mu.
Masih pantaskah hamba-Mu yang kotor ini menyembah-Mu.

Tangisku pecah
‎Fita Fatimatuz Zahroh

Hembusan angin malam menyapaku..
Sejenak membuatku terdiam dan tertunduk lesu..
Apa yang terjadi padaku tuhan???

Aku merasa malu untuk bertemu denganmu..
Aku merasa malu saat harus berbincang dalam untaian sujudku..
Aku hambamu yang berdosa.

Telah menistakan nikmat yang ada,.
Hanya mampu mengeluh dalam tangisan..
Saat engkau uji aku dalam barisan luka..
Butiran tasbih berjatuhan dalam pangkuan..
Menandakan imanku yang telah terbuang..

Tangisku pecah..
Untuk apa aku ada..
Tapi imanku kosong dalam jiwa..
Do’a ku hanya penuh dengan keluhan..
Padahal aku tau..
Kau etlah menggariskan takdir setiap hambanya,.

Bimbing aku ya Allah..
Agar bisa damai dalam surgamu nantinya..
Aku hanya manusia yang tak berdaya..
Penuh kegelapan..
Dan khilaf dalam lisan..

Sujudku
‎Angga Widhjaya

Sujudkupun takkan memuaskan inginku
untuk haturkan sembah sedalam kalbu
Adapun kusembahkan syukur pada-Mu Ya Allah
Untuk nama, harta dan keluarga yang mencinta

Dan perjalanan yang sejauh ini tertempa
Alhamdulillah… pilihan dan kesempatan
Yang membuat hamba mengerti
lebih baik tentang makna diri
Semua lebih berarti akan mudah dihayati.
———————

Demikianlah puisi tangisku pecah dalam sujudku. Baca juga puisi realigi yang lain yang ada di blog ini. Atau puisi – puisi dengan label yang lain yang kami sajikan. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya, bila menurut anda menarik… Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.