Puisi untuk kekasih tercinta |
Puisi untuk kekasih tercinta. Ketika berbicara dengan kata tentang romantis, umunya berkaitan dengan kata kata yang mesra yang umunya di tujukan buat pacar. sebab keunikan dan kemesraan kepada orangorang tercinta dalam kehidupan karena adanya keromantisan yang membuat kekasih selalu mengingat hal hal yang romantis yang di lakukan. sebagaimana pengertian romantis adalah ketika mampu memberikan segala hal yang terbaik yang bisa kita berikan kepada orangorang yang di cintai atau di kasih.
Karena kekasih adalah orang yang dekat selalu ada disisi, dia yang di cintai tempat mencurahkan isi hati, dia yang dilindungi, dihormati, dikasihi, yang mengarahkan ke arah yang benar sebab kekasih merupakan dia yang berarti dalam hidup. yang menghidupkan asa dan harapan dalam kehidupan sehari yang di jalani.
Dan kekasih yang sebenarnya ialah seorang yg tidak pernah memberikan materi akan tetapi dia memberikan suatu harapan dan cinta memberikan anugerah yang tidak pernah bisa kita lupakan.sebab semua yang di lakukan akan selalu membekas didalam hati yang terdalam.
Berkaitan dengan kata tentang kekasih di bawah ini beberap puisi untuk kekasih tercinta, atau puisi buat pacar, adapun maisng maisng judul puisinya antara lain.
- Puisi dimana kekasihku
- Puisi meskipun dirimu
- Syair untuk sang kekasih
- Puisi cukup Tuhan yang menentukan
Bagaimana cerita dan makna di balik rangkaian bait bait puisi untuk kekasih tercinta yang di tulis oleh Ulianisa Aprilliani, teersebut, untuk lebih jelasnya silahakn disimak saja puisinya berikut ini.
Dimanakah Kekasihku
Oleh: Ulianisa Apriliani
Bisu
Adalah syair merdu
Yang selau kudendangkan
Mungkin senandungnya
Tak pernah terngiang di rungumu
Karena aku melantunkannya
Bukan dengan lisan
Hanya untaian dedo’a
Hampa
Kesunyian menyayat jiwa
Melekap hangatnya rasa
Walau atma tak mampu meraba
Hasta tak menggamit mesra
Iktikad menyimpul
Hati mempercaya
Kekudusan cinta takkan luruh sirna
Jemu
Kalbu membeku
Penat sukma kian membatu
Merindui dirimu
Kasihku
Berniatkah kau meninjau
Kabar dariku
Meskipun dirimu
Oleh: Ulianisa Apriliani
Aku pergi
Meski hastamu mengawai
Meski tubuhmu yang semampai merajuk
Meski air mata menbanjiri sukma
Mencabik relung jiwaku
Meski kau mendaduk di kakiku
Meski kau lukis romanku dengan manis
Meski juwitamu takkan bisa lepas dari netra
Meski esensimu akan selalu berupa
Meski semerbak laksmi tercium abadi
Meski puja kesuma kian anggun mempesona
Meski petang membetas berjalannya waktu
Meski kau suruh nyiur melambai gemulai
Mencumbu mesra bulatnya tekadku
Aku tetap pergi
Dan tak akan perduli
Bahkan menoleh sedikitpun padamu
Untuk menilik elok rautmu
Walau sakit hati terhujam rindu
Dan panah menusuk bertubi-tubi
Darahpun kian melumur
Tak sedikitpun menggetarkan pijakku
Menggentarkan niatku
Aku pergi
Sebagai pemantasan diri
Usah kau membendungku
Karena arus hasrat kian memerai
Menerjang deras aral yang melintang
Atau tak begitu tahu
Entah muaranya pada siapa
Bisa juga padamu
Atau juga yang lain
Syair Untuk Sang Kekasih
Oleh: Ulianisa Apriliani
Sayang..
Aku baru saja menatap indahnya purnama
Tapi entah mengapa di paras badar itu tersungging senyummu
Kilau adibintang yang bayan pun rendah diri
Ketika kuhadirkan semburat ilusimu yang memendar silau
Langit hitam yang hambar kini serupa merah jambu
Ketika kulukis parasmu di miratnya
Sayang…
Andai kau mengerti
Hatiku tergelincir dalam
Teganya kau memautku
Memagut intim cintaku dalam mesra
Mencumbu lekat letupan hasrat
yang membuat rinduku kian membirahi
Hingga fikirku bertukar akal
Dan tak menyiakan sedetikpun waktu
Untuk menimang bayangmu
Sayangku..
Kau membuatku begitu jatuh cinta
Amat ingin rasanya aku merengkuhmu
Mendekap erat wujud mu
Sayangku aku tersiksa!!
Ketika pilu membidik relung hatiku
Aku menderita!!
Ketika dirajam asmara
Tlah lama ku dilekap sunyi
jiwa kerontang dahaga rindu
Namun bayangmu berkelebat, tak kunjung menghampiri
Tapi meskipun begitu, aku tetap setia menanti
Cukup Tuhan yang menentukan
Oleh: Ulianisa Apriliani
Kasih..
Mana aku perduli
Jika lautan mengering atas nama cinta
Sedangkan mendung menghiasi langit
Dan rerintik hujan siap menangis
Mencurahkan segala sedu sedan
Membanjiri samudra hati
Kasih
Mana sempat aku berfikir karamnya sampan ikatan
Jika kita terus melaju menyusui pendar mercusuar
Walau perlabuhan didepan sana tak kunjung terjamah netra
Kasih
Mana aku hirau
Saat kicau parau diluar sana mengigau marah sesumbar serapah
Meragukan kesungguhan kita meniti takdir
Menyumpah kasih kita tergelincir
Kasih
Semoga Ikhtiyarku dan ikhtiyarmu
Diatas Do’a
Segera di stempel ‘ijabah
Kau tau tak ada perjuangan yang tak berdarah
Bahkan Ali dan Fatimah rela berpuasa
Romi dan Juli rela mati
Kasih
Bila benih ini tumbuh ditengah kesucian
Biarlah bersemi
Walau dihantam ribuan badai pelerai
Tak masalah bila tak direstu sementara waktu
Karena cukup Allah Sang Maha pemersatu, pembalik kalbu dan sebaik-baik Penentu
———-
Demikianlah puisi untuk kekasih tercinta. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi kekasih diatas dapat menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.